OKES.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite menyentuh angka yang fantastis, yakni sebesar Rp 502 triliun. Menurut Jokowi, subsidi itu dilakukan agar harga partalite tetap di angka Rp 7.650 per liter.
“Tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia,” kata Jokowi, akhir pekan kemarin.
BACA JUGA: Pemerintah Naikkan Harga Tiga Jenis BBM
Ia menyampaikan, sejumlah negara di dunia mengalami inflasi, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, untuk menekan inflasi di Indonesia, harga BBM tidak bisa diubah. Dia tak memungkiri, akan ada penolakan besar-besaran jika harga pertalite dinaikan.
“Coba di negara kita bayangkan partalite naik dari Rp 7.650 harga sekarang, kemudian jadi harga yang bener 17.100, demonya berapa bulan? Naik 10 persen saja demonya saya ingat, demonya tiga bulan. Kalau naik sampai 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan?,” seru Jokowi.
BACA JUGA: Kijang Kotak Terbakar, Diduga Ngecor BBM
Dia mengakui, jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok masyarakat akan melonjak. Sehingga hal ini menjadi penting untuk diantisipasi. Terlebih, Jokowi meminta masyarakat berhati-hati dengan kondisi ekonomi mulai saat ini.
Bahkan pada 2023 mendatang disebut bakal menjadi tahun gelap akibat krisis ekonomi, pangan, hingga energi akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina. (jpg)