Menurutnya, selama ini honorer dianggap sebelah mata. Padahal bila dilihat kinerjanya, honorer tak kalah dengan ASN, bahkan bisa dibilang tugasnya lebih berat honorer.
Dengan sangat kecewa dan berat hati, honorer hanya bisa pasrah dengan keadaan.
"Ya sudah kalau memang begitu adanya apa mau dikata," pasrahnya.
Honorer yang mengaku berstatus Honorer Kategori dua (KII) sudah tidak memungkinkan lagi untuk mengikuti seleksi P3K.
"Gimana mau ikut seleksi kalau formasi saja tidak ada,"cetusnya.
Senada di utarakan honorer OKU lainnya. Dia mengaku sempat kaget dan tak percaya bila formasi teknis tidak ada dalam rekruitment P3K tahun ini.
Sebab, informasi yang diterima dari rekan-rekanya, pemerintah kabupaten OKU mengusulkan formasi tenaga teknis ke pusat pada rekrutmen P3K.
"Ternyata begini akhirnya, miris amat nasib saya,"sedihnya.