OKU, OKES.CO.ID - Tim percepatan Penurunan Stunting atau TPPS Kabupaten OKU, Satgas Stunting dan lintas sektoral, pada 11 Oktober 2022 bertemu di salah satu hotel di Kota Baturaja.
Pertemuan itu membahas percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKU yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) OKU.
Dihadiri Forkominda OKU, Camat Se Kabupaten OKU, Kepala Puskesmas, serta perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Kepala Latbang BKKBN Drs Darma Wijaya MH.
"Hasil Survey Status Gisi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting di OKU sebesar 31,1 %," ujar Kepala DPPKB OKU Nanang Nurzaman.
BACA JUGA: 2 Calon Kades Lawan ‘Musuh dalam Selimut’
Angka tersebut tergolong masih tinggi, karena posisinya masih berada di atas angka prevalensi Provinsi Sumatera Selatan sebeser 24,2%.
"Target 2024 prevalensi stunting 17,4%. Untuk mencapainya dibangun sistem pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting terintegrasi yang melibatkan semua instansi, " ungkapnya.
Dandim 0403 OKU Letkol INF Ferizal R mewakili PJ Bupati OKU H Teddy Meilwansyah mengatakan, pembentukan TPPS merupakan amanan kebijakan pemerintah melalui BKKBN.
"TPPS terdiri dari unsur instansi lintas sektoral yang dituntut untuk merumuskan strategi pencapaian sasaran kebijakan pengendalian dan penurunan angka stunting, " ujarnya.
Dirinya juga mengajak agar dalam pelaksanaan tersebut, Babinsa dilibatkan.
BACA JUGA: Warga Gotong Royong Pugar 4 Pura
"Libatkan Babinsa untuk kegiatan ini, " Imbuhnya.
Dikesempatan itu juga mengapresiasi semua pihak, karena baru-baru ini Kabupaten OKU memperoleh penghargaan keberhasilan penanganan stunting.