Senada diungkapkan Yarsi, warga Kelurahan Saung Naga ini menyebut, antrean kendaraan kerap menjadi pemandangan biasa tiap pagi. Terlebih saat awal pekan.
“Sudah biasa. Kadang antrean sampai ke jalan masuk Talang Jawa, “ sebutnya.
Antrean, jelas dia, diperparah dengan kendaraan yang parkir sembarangan. Sehingga mengganggu arus lalulintas.
“Pagi-pagi kadangan ada warga yang cari sarapan pakai mobil. Parkir di tepi jalan sempit, jadilah macet. Kalau diingatkan, maunya (pemilik mobil) marah yang punya kendaraan, “ ungkapnya.
Kemacetan lalulintas, kata dia, bukan hal baru. Namun sudah lama belum ada tindak lanjut dari pemerintah. Kemacetan sempat hilang selama dua tahun.
“Cuma saat covid dua tahun, ada antrean tapi tidak panjang. Mungkin sekolah libur sampai satu tahun saat itu, “ ungkapnya.
Senada diungkapkan Sherin, remaja putri yang kini duduk di bangku menengah atas, hampir dua tahun ini dirinya menghadapi kondisi lalulintas di kota kecil, tapi seperti di Kota Palembang.
“Mirip nian macetnya seperti di Palembang. Bedanya macet di sini Cuma pagi, “ imbuhnya.