Dirinya menyebut, perbaikan yang selama ini dilakukan terkesan buang-buang anggaran. Karena belum dua pekan ditambal, jalanan kembali rusak. Aspal berceceran di badan jalan yang menimbulkan resiko kecelakaan.
BACA JUGA:Kompak, Penyamun dan Penadah Ponsel di Baturaja Akhirnya Ditangkap
“Kalau ada yang terbalik dan terluka siapa yang tanggung jawab, “ ungkapnya.
BACA JUGA:Penabrak Toko Seven Masih Misteri
Senada diungkapkan Obi, warga RS Holindo. Pemuda 25 tahun sudah lama menikmati debu di jalan tersebut. Namun belum ada solusi dari pemerintah pusat.
“Debunya sama batu kecil yang bertebaran bikin syok kalau lewat sana, “ katanya.
BACA JUGA:Tiga Remaja di Lubuklinggau Rugikan PT KAI Rp 22 Juta
Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di OKU ini menyarankan agar perbaikan dilakukan menyeluruh. Agar tidak menimbulkan korban jiwa di masyarakat.
“Kalau kita yang hafal jalan mungkin resikonya kecil. Bagaimana dengan yang jarang lewat, dengan mudahnya terbalik, “ ungkapnya.
BACA JUGA:Gempa Guncang Banten, Sepanjang Februari Ini Wilayah Sering Gempa
Belum lagi, sambung dia, saat penghujan, lubang-lubang yang terbaran sangat mudah diisi air. Sehingga jalan rusak tersebut tidak terlihat dan menjebak penggunanya yang melintas.
“Sudah banyak yang ngeluh jalan rusak. Seingatku dari tiga tahun lalu. Tapi sampai sekarang sepertinya tambah parah, “ tandasnya.
BACA JUGA:Parkir Truk Diduga Bermuatan Batu Bara di OKU Nyaris Tutupi Jalan