OKU, OKES.CO.ID – Wisudawan STAI Baturaja diminta Wakil Kopertais Wilayah VII Sumbagsel Prof. H Zainal Burlian, agar tidak berfikir jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), setelah lulus dari kampus.
Hal ini diungkapkannya dihadapan ratusan peserta wisuda dan tamu undangan, saat menghadiri wisuda mahasiswa STAI Baturaja, Rabu (15/2) di gedung serbaguna Islamik Center Baturaja. BACA JUGA:STAI Baturaja Kampus B Diresmikan Juni 2023 “Wisudawan jangan berfikir jadi PNS. Cari aktivitas lain, “ tegasnya melalui pengeras suara. Dirinya melarang wisudawan menjadi PNS, bukan tanpa alasan. Pasalnya, peluang untuk menjadi PNS sangat terbatas, selian gaji yang kecil. Dirinya justru mendorong para sarjana untuk menjadi pelaku bisnis. BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa STAI Baturaja KKN di Dua Kecamatan “Kalian harus jadi wirausaha, bisnismes. Mulailah dari usaha kecil, “ ungkapnya. Peluang untuk berbisnis saat ini, kata dia, sangat besar. Terlebih didukung dengan kemajuan teknologi serta kemudahan memasarkan produk. BACA JUGA:Sarjana Baru Usai Diwisuda, Ketua STAI Baturaja Pesan Begini “Buka usaha sekarang tidak serepot dulu yang harus punya tempat. Sekarang, cukup dari rumah, barang bisa terjual dengan cakupan market yang luas, “ tuturnya. Kecanggihan teknologi dengan menghamburnya media sosial, sambung dia, bisa dimanfaatkan untuk memulai usaha kecil. “Atau bisa juga bikin usaha tempat penitipan anak yang sekaligus pengajian. Karena peluangnya cukup besar. Apalagi saat ini banyak orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya, “ tandasnya. BACA JUGA:Berharap Ekskul SMKN1 OKU Jadi Contoh Sekolah Di OKU Dirinya juga menyarankan untuk memilih kampus yang baik untuk menimba ilmu. Menurut dia ada empat aspek yang harus diperhatikan. Yakni, m oralitas, fasilitas, integritas, dan kualitas . “Kampus harus memenuhi empat aspek ini. Jika terpenuhi, silahkan belajar di sana, “ katanya. BACA JUGA:Plt. Kadisdik OKU Tuntut Kepala Sekolah Dirinya juga memuji kualitas STAI Baturaja sebagai kampus yang sangat baik. Karena, jumlah wisudawan mencapai ratusan. Padahal kampus tersebut berada di pelosok.“Saya contohkan perguruan tinggi seperti restoran. Kalau banyak yang makan bahkan antre, berarti masakannya lezat dan enak. Meski ada di pelosok, rumah makan itu akan dicari. Nah STAI Baturaja saya lihat seperti itu, “ pungkasnya.*