Menurut Herman, pada Jumat (9/6/2023), Maulidin datang ke rumahnya.
BACA JUGA:Ini 10 Rekomendasi Hotel di Baturaja OKU, dari Kamar yang Murah Sampai Mahal
BACA JUGA:Sebanyak Empat kali Berselang, Ayah di Empat Lawang Garap Anak Tirinya Terendus Polisi
Maulidin curhat dengan soal prahara rumah tangganya.
"Kemudian saya berikan nasehat, kemudian dia (Maulidin, red) mau menerima. Dimana sebelumnya, sempat mau memperkarakan istrinya ke polsek. Dengan tuduhan ada main dengan laki-laki lain," ungkap Herman Sawiran.
Setelah dinasehati, sehingga Maulidin mengurungkan niatnya untuk melaporkan istrinya.
Sore harinya, Maulidin datang lagi ke rumah Herman Sawiran.
Dengan membawa berkas pinjaman ke bank dan meminta surat keterangan.
"Sempat saya tanya, istri tahu gak. Sudah katanya. Mereka sudah serasan. Artinya mereka sudah berdamai. Setelah itu, Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB rumah saya digedor warga bahwa ada kejadian pembunuhan tersebut, " ulas Herman Sawiran.
Herman menjelaskan, Maulidin jarang bergaul di tempat tinggalnya.
Sebab, Maulidin berkebun di Desa Sundan, kecamatan Lengkiti.
"Aslinya orang Pulau Panggung. Yang tinggal di sini istri dan dua anaknya. Menurut keterangan keluarga korban, memang Maulidin ini ada rasa cemburu berlebihan," tambahnya.
Berdasarkan keterangan anak korban kepada polisi, Dewi Kumala Sari bahwa sebelumnya antara terduga dan korban sudah sering ribut.
Dikarenakan kecurigaan Maulidin terhadap korban yang diduga telah melakukan perselingkuhan dengan orang lain.
Sementara itu, menurut informasi, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB berawal dari kecurigaan terduga pelaku terhadap istrinya (korban) yang diduga selingkuh dengan laki-laki lain.
BACA JUGA:Kasus Suami Bunuh Istri di Baturaja, Begini Keseharian Korban Dimata Tetangga