Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti berharap komite sekolah yang beranggotakan orang tua peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan dapat memberikan pertimbangan terkait program dan kegiatan sekolah.
"Yang harus dilihat adalah esensi dari kegiatan wisuda. Apakah wisuda itu bekal untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi atau hanya sebagai budaya. Tetapi yang jauh lebih penting adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas layanan pendidikan kepada peserta didik," kata Suharti dikutip dari website Kemendikbudristek.
Sebelumnya, kegiatan wisuda untuk anak PAUD hingga SMA menuai polemik di masyarakat. Banyak warga keberatan dengan adanya kegiatan wisuda untuk tingkat PAUD hingga SMA tersebut.
Menurut sebagian masyarakat, kegiatan wisuda tersebut membebani orang tua wali murid . Karena, mereka masih perlu banyak uang untuk memenuhi kebutuhan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Sarjana Baru Usai Diwisuda, Ketua STAI Baturaja Pesan Begini
“Belum memikirkan wisuda, kami juga harus mempersiapkan uang untuk masuk sekolah anak ke jenjang lebih tinggi. Mulai untuk beli seragam, buku, dan peralatan sekolah lainnya. Tentu ini sangat membebani kami,” pungkas salahsatu wali siswa, Lia. (gsm)