Tiga Nomor Sulit Juara di All England
OKES.NEWS-Kejuaraan bulutangkis All England merupakan turnamen tertua di dunia. Magis All England menjadi daya tarik tersendiri bagi pebulutangkis dunia.
Bukan hanya menyediakan hadiah yang besar dan menggiurkan, tapi gengsi juara All England membuat sensasi tersendiri bagi para pebulutangkis dunia untuk membuat sejarah.
Pada tiga dakade terakhir Indonesia sering langganan juara hanya di dua sektor saja yakni ganda putra dan ganda campuran.
Tiga sektor lainya tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri masih sulit untuk mambawa pulang trofi All England.
Tahun ini hanya ganda putra yang berhasil naik podium atas nama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto setelah menumbangkan kompatriot mereka sendiri Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan 21-17 dan 21-14.
BACA JUGA:Bagas/Fikri, Kejutan Debutan Juarai All England
Tapi guys, tahukah kalian kapan terakhir wakil Indonesia yang menjadi juara di nomor tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri? Berdasarkan data dari World Badminton Federation (WBF), terakhir Indonesia juara di nomor tunggal putra dan putri pada tahun 1994 atau sekitar 29 tahun lalu.
Haryanto Arbi dan Susi Susanti menjadi orang Indonesia terakhir yang menjadi juara di nomor tunggal putra dan tunggal putri. Wow, tidak terasa sudah lama sekali ya.
Sebenarnya Ada dua kesempatan di nomor tunggal putra, Taufik Hidayat nyaris memecah kerinduan bagi badminton lover tanah air. Namun sayang dua kali masuk final selalu kandas.
Pada tahun 1999, Taufik dikalahkan Peter Gade dari Denmark dan tahun 2000, Taufik harus mengakui Xia Xuanze dari Cina.
Namun yang lebih para adalah di nomor ganda putri. Terakhir Indonesia juara pada tahun 1979 atau sekitar 44 tahun lalu lewat pasangan Verawaty Fadjrin/Imelda Wiguna 1979.
BACA JUGA:Tim Indonesia tanpa gelar juara pada kejuaraan bulutangkis Japan Open 2023
Hingga saat ini belum ada ganda putri Indonesia yang mampu naik podium lagi.
Beban itu semakin berat mengingat belum ada lagi ganda putri Indonesia yang mampu menembus 5 besar ranking BWF.