Hadir mentor-mentor besar FEC kategori ACE, dari Jakarta, Lombok, Medan, Aceh, dan lainnya termasuk asal Palembang.
Para mitra atau korban di Sumatera Selatan, tidak sedikit. Sudah ribuan orang.
Namun belum banyak yang belum mau ‘muncul’. Hanya memendam kegelisahan, sembari masih berharap uang yang sudah disetor kembali.
Tapi tidak bagi salah satu korban ini, Aritama, warga Km 5, Palembang. Dia sudah tidak peduli lagi dengan saldo data keuangan akun FEC miliknya.
“Saya sudah bilang sama Om Jo, saya cuma minta sekian sesuai kebutuhan. Sisanya ambillah, macet juga,” cetusnya, kemarin.
Om Jo yang disebutnya, salah satu mentor FEC di Palembang. Orang yang mengurusnya saat administrasi pendaftaran, 26 Juli 2023 lalu.
“Sebelumnya saya sudah tanya-tanya dulu, perusahaan itu bagaimana, withdraw (WD-penarikan dana). Kata Om Jo begini-begini, baguslah. WD gampang,” beber Ari dikutip okes.news dari sumateraekspres.id.
Sebagai anak rantau dari Sumatera Utara, Ari tergiur. Coba dari penghasilan tambahan, dari usaha kecil-kecilan yang dijalaninya.
“Namanya coba-coba, saya dari bintang 1 dulu. Total deposit Rp600 ribu. Tapi pas berjalan, kok begini. WD tidak bisa, belum balik modal ini,” ulasnya.
Sementara orang yang memberikannya penjelasan manis itu, kini disebut Ari terkesan tidak bertanggung jawab dan menghindar. Bahkan keluar dari WhatsApp Group (WAG) FEC, istrinya juga berkelit.
“Mereka itu (mentor) itu digaji lho oleh FEC, jangan lepas tanggung jawab. Paling kecil Rp300 ribu seminggu, ada yang jutaan rupiah seminggu,” cetusnya.
Meski kerugiannya tidak sampai Rp1 juta, namun Ari dibuat kesal dengan investasi ini.
Sibuk rapat-rapat dan berkumpul, membicarakan soal saldo namun tak juga kembali.
”Kesal jadinya sama mereka, untungnya saya main kecil. Ada teman saya, Rp30 juta rugi,” tukasnya.(*)