Ia menambahkan bahwa mereka yang tewas diduga kuat adalah bagian dari anggota KKB yang sering mengganggu keamanan di Yahukimo, termasuk area bandara.
Sebagai catatan, pada bulan Agustus lalu, seorang prajurit TNI AL dari satuan Marinir gugur akibat kontak senjata dengan KST di Yahukimo.
Kontak senjata itu terjadi saat KST melancarkan serangan ke Pos Satgas Mobile Yonif 7/Marinir di Yahuli, Km 6 Paradiso Bawah, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo, menyebut bahwa prajurit yang gugur itu tertembak saat sedang berjaga pembangunan pos baru dan kemudian diganggu oleh KST Kodap XVI Yahukimo.
Korban kemudian dibawa ke Jakarta.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran TNI dan Polri di Papua untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara, khususnya terhadap aksi-aksi yang terjadi di wilayah tersebut.(*)
BACA JUGA:Pemerintah Tetap Tegas, Tidak Ada Barter untuk Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB