SMK itu memang punya jurusan busana. Siswa kelas 2 nya hanya 6 orang. Saya kaget. Begitu sedikit. Ternyata ada persoalan mendasar di jurusan ini. Di mana-mana. Di semua SMK. Kurikulumnya harus dirombak.
Maka enam siswa itu kini dibanting ke arah digital. Kebetulan dapat partner industri. Di Nganjuk ada anak muda yang bisnis baju digital. Pasarnya sudah menembus banyak negara, termasuk di Eropa dan Amerika.
Namanyi: Aulia Praba. Umur baru 23 tahun. Dia juga alumni SMK di Nganjuk. Ayahnyi jualan baju di pasar.
Aulia sangat energetik. Lincah. Geraknyi serba cekatan. Bicaranya cepat. Wajahnyi bulat mungil. Matanyi jelalatan. Semangatnyi 500 kVa.
Saya berterima kasih kepada Aulia. Anak penjual baju di pasar jualan baju digital. Saya juga puji guru busana di SMK itu: Bu Siti Syamsiatin. Dia cekatan menangkap peluang baru.
"Mengapa mau membina siswa SMK?" tanya saya kepada Aulia.
"Lebih mudah mengajar digital ke anak-anak busana daripada mengajar busana kepada anak-anak digital," ujar Aulia.
Maka Aulia minta semua enam siswa itu magang di kantornyi. Tidak perlu ada syarat. Tidak harus bisa coding atau menggunakan software. "Yang penting bisa menghidupkan dan mematikan laptop," katanyi lantas tertawa.
Dia serius dalam tawanyi.
Prinsip Aulia: lebih baik mengajari anak yang belum bisa tapi punya kemauan, daripada mengajar anak yang sudah bisa tapi kurang punya kemauan.
Ini kata-kata mantra berikutnya dari gadis 23 tahun kita: "Anak yang sudah bisa tapi tidak punya kemauan, bisanya hanya akan itu-itu saja."
"Sebaliknya, Anak yang belum bisa apa-apa, tapi punya kemauan ia/dia akan bisa banyak hal."
Maka sejak dibina Aulia SMK PSM Tanjung Anom jadi punya keunggulan.
"Punya keunggulan" itulah tema rapat kerja pendidikan di PSM yang dibuka Gubernur Khofifah. Keunggulan SMK PSM Takeran jelas: di konversi motor dan mobil. Juga punya mentor di bidang itu. Dua orang: Jonathan dan Aling. Dua-duanya Tionghoa. Punya bengkel mobil di Surabaya. Selalu jadi tempat magang SMK PSM. Jo alumni teknik mesin Purdue University Amerika. Aling pembalap drag race.
Maka semua madrasah di lingkungan PSM harus punya keunggulan. Bebas memilih. Satu bulan ke depan sudah harus lapor: mau pilih unggul di bidang apa.
Sampai kemarin umumnya mereka belum tahu harus unggul di bidang apa. Rupanya tidak mudah memilih jenis unggulan secara dadakan. Saya pun mengalah. Tidak harus sekarang. Rundingan dulu. Sebulan. Tidak boleh lebih lama.