Serabut Kelapa, Limbah yang Bernilai Ekonomi Tinggi

Selasa 17-10-2023,21:54 WIB
Reporter : Ummy
Editor : Aris Munandar

Jangan Buang Serabut Kelapa, Bisa Jadi Cuan !

OKES.NEWS - Indonesia merupakan penghasil kelapa terbanyak di dunia.

Namun di lapangan, kebanyakan serabut kelapa hanya menjadi limbah, karena masyarakat tidak mengetahui cara mengelolanya.

Serabut kelapa atau sabut kelapa, menjadi incaran besar di pasar luar negeri. Salah satunya China.

Di China, coconut fiber atau sabut kelapa digunakan sebagai bahan produksi untuk industri jok mobil terutama mobil mewah seperti Mercedes Benz.

BACA JUGA:Wajib Dicoba Skill Item Build MPL Champion Onic Esports

Di China sendiri, jok mobil atau matras yang berbahan dari serabut kelapa, menjadi pilihan favorit masyarakatnya, karena serabut kelapa di matras atau jok mobil lebih bagus untuk kesehatan dari pada bahan yang terbuat dari busa .

Sebab itu, serabut kelapa menjadi salah satu kebutuhan pokok di China.

Di Belanda sendiri, terdapat perusahaan yang mengubah serabut kelapa menjadi pengganti kayu, yaitu Cocopallet. 

Cocopallet merupakan produk berupa palet yang biasa digunakan seperti papan penyangga di gudang.

BACA JUGA: Suami Diperiksa Dugaan Korupsi Pembangunan Gereja, Zaskia Gotik Posting Jual Rumah, Bangkrut?

Palet yang dihasilkan dari sabut kelapa diklaim lebhi kuat dari kayu dan juga lebih ringan

Perusahaan Cocopallet berhasil memanfaatkan limbah dan menghasilkan produk yang berkualitas.

Serabut dikumpulkan, kemudian diproses dalam mesin dan mencampurkannya dengan resin yang selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin press untuk dicetak.

Di India, serabut kelapa biasa digunakan dalam industri pengolahan makanan, tekstil hingga material bangunan, karena sabut kelapa menjadi bahan isolasi panas dan suara dalam konstruksi bangunan.

Kategori :