Harga Karet di OKU Stabil, Tapi Getah Berkurang
OKU - OKES.NEWS - Harga karet di Desa Tungku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Ogan Komering Ulu (OKU), sudah mulai stabil. Dimana, perkilogramnya mencapai Rp9 ribu.
Hal ini disambut baik oleh petani karet di desa tersebut. Namun, mereka juga mengeluhkan hasil getah karet yang terus mengalami penurunan.
Salah satu faktor penyebabnya adalah kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan terakhir di OKU.
BACA JUGA:Analisis Dukungan Gibran Rakabuming Raka Diusulkan Golkar Jadi Cawapres Prabowo
Untuk mendapatkan getah lebih banyak, petani melakukan sistem plat gantung. Namun, cara ini memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan proses yang jauh lebih lama dan kurang bagus bagi pertumbuhan pohon.
Petani berharap harga pupuk bisa turun dan mudah dibeli, agar mereka bisa memupuk pohon karetnya.
“Kami bersyukur, harga mulai membaik dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya,” kata salahsatu warga Sosoh Buay rayap, Upu, Sabtu (21/10/2023).
Namun, yang menjadi kendala saat ini, hasil getah karet terus alami penurunan. Salahsatu faktor karena kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan terakhir di OKU.
“Jauh sekali selisihnya. Memang kalau musim kemarau seperti ini, getah karet sedikit. Sehingga, penghasilan kami juga berkurang,” sambungnya.
Agar bisa mendapatkan getah lebih banyak, petani melakukan sistem plat gantung. Jadi, petani mengunakan tangga saat menyadap pohon karet.
“Cara ini termasuk berhasil dengan mendapatkan hasil getah yang jauh lebih banyak di bandingkan menyadap dalam keadaan normal,” lanjutnya.
Tapi cara menyadap sistem gantung juga ada kelemahan. Karena membutuhkan proses yang jauh lebih lama dari pada menyadap dengan cara normal.
Selain itu, cara ini juga kurang bagus bagi pertumbuhan pohon bahkanbisa mati jika tidak dipupuk.