Makanan tradisional seperti ulat sagu merupakan bagian penting dari warisan budaya Papua dan menunjukkan keanekaragaman kuliner di seluruh dunia.
7. Tempoyak dari Sumatera
Makanan tradisional Tempoyak berasal dari Sumatera, Indonesia. Ini adalah sejenis saus atau bumbu yang dibuat dari durian mentah yang telah fermentasi. Durian adalah buah yang terkenal dengan rasa dan aroma yang kuat. Untuk membuat tempoyak, daging durian dihaluskan dan dicampur dengan garam. Kemudian, itu digantung dalam wadah tertutup selama beberapa hari hingga terfermentasi.
Tempoyak memiliki rasa yang kaya, asam, dan gurih, dan sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan Minangkabau dan Padang, seperti rendang, gulai, dan makanan khas Sumatera lainnya. Tempoyak bisa dimakan langsung sebagai sambal atau ditambahkan ke nasi.
BACA JUGA:Nama Mahkamah Konstitusi Berubah Jadi Mahkamah Keluarga di Google Maps
Tempoyak disukai oleh banyak orang Indonesia, terutama di Sumatera, karena rasanya yang kuat dan unik. Namun, beberapa orang mungkin tidak menyukainya karena aromanya yang kuat. Bagi mereka yang menyukai durian dan makanan pedas, tempoyak adalah sajian yang istimewa.
Baik dari segi bahan maupun nama yang diberikan, inilah beberapa contoh makanan Indonesia yang menunjukkan keanekaragaman makanan negara tersebut. Setiap hidangan memiliki kisah dan nilai budaya yang unik yang menambah kekayaan kuliner Indonesia.
Pecinta kuliner yang ingin mengeksplorasi keanekaragaman rasa dan tradisi makanan Indonesia harus mencoba hidangan-hidangan ini, yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia yang kaya. (gus)