DELI SERDANG - OKES.NEWS, Start kurang bagus dijalani Sriwijaya FC saat mengarungi kompetisi putaran dua Liga 2 2023. Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC) hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menantang tuan rumah Sada Sumut FC pada laga perdana putaran dua Liga 2 2023 di Stadion Baharuddin Siregar, Deli Serdang, Minggu (5/11/2023).
Sriwijaya FC sempat unggul lebih dulu lewat gol pemain asingnya, Chencho Gyelthsen menit ke-55. Namun, Sada Sumut FC mampu menyamakan kedudukan lewat gol pemain asing anyarnya, Alexander Rakic pada menit ke-63. Hasil imbang 1-1 tersebut bertahan hingga laga usai.
Atas hasil tersebut, membuat Sriwijaya FC terancam di zona play off degradasi. Itu menyusul adanya sanksi pengurangan 3 poin oleh PSSI.
Sriwijaya FC yang sebelum disanksi bukukan 10 poin, terancam merosot ke peringkat 4 menjadi 7 poin. Di bawah PSMS Medan yang koleksi 8 poin.
BACA JUGA:Keren !! SSB Palembang Soccer Skills Sukses Boyong Juara Dua di Turnamen Ini
Sementara bagi Sada Sumut hasil imbang tersebut membuat mereka masih tertahan di peringkat 6 dengan 5 poin.
“Awalnya, kami targetkan raih tiga poin di pertandingan ini. Namun, kami hanya mampu meraih satu poin,” kata Pelatih Sriwijaya FC, Muhamad Yusup Prasetiyo usai pertandingan, Minggu (5/11).
Yoyo - sapaan Muhammad Yusup Prasetiyo - menambahkan, hilangnya satu pemain di babak pertama akibat kartu merah yang diterima Dias pada menit ke 43 sangat mempengaruhi permainan.
Setelah petandingan ini, Sriwijaya FC akan langsung fokus ke pertandingan selainjutnya melawan PSDS Deli Serdang, Minggu (19/11/2023).
“Setelah ini kami akan lakukan evaluasi. Kami harap, di lima pertandingan sisa kami bisa memenangkan semuanya. Termasuk lawan PSDS,” imbuhnya.
BACA JUGA:Mengenal Tumbuhan Air Apu-Apu Ternyata Obat Mujarab untuk Kulit
Sementara, pelatih Sada Sumut FC, Joko Susilo mengatakan secara hasil pihanya tidak nyaman. Menurutnya, hasil seri bukan hasil yang diinginkan.
“Tapi, tiga hari disini saya melihat banyak yang harus diperbaiki agar Sada berada di jalur sebenarnya. Karena, saya melihat Sada tidak seharusnya berada di peringkat dua dari bawah. Karena banyak pemain yang berpotensi untuk bisa dikembangkan,” pungkas Joko Susilo. (gsm)