Harga Kopi Mulai Naik, Tapi Petani Justru Cemas, Kok Bisa? Ini Alasannya

Minggu 07-01-2024,09:21 WIB
Reporter : Hamdal Hadi
Editor : Gus Munir

OKU SELATAN, OKES.NES - Harga kopi di beberapa kecamatan yan ada Kabupaten OKU Selatan saat ini mulai alami kenaikan.

Kenaikan harga terjadi diduga karena banyak petani kopi yang alami gagal panen akibat kemarau panjang yang melanda tahun lalu.

Informasi terbaru yang diterima dari beberapa k ecamatan, termasuk Desa Galang Tinggi dan Mekakau Ilir, harga jual kopi mencapai Rp 38.000 per kilogram.

Sementara itu, di Desa Negeri Batin, Kecamatan Buay Sandang Aji (BSA), harga kopi mencapai Rp   36.000 per kilogram, dan di Kisam Tingg i  mencapai Rp 38.000 per kilogram.

BACA JUGA:GEGER !! Gegara Soal Sewa Lapak, Dua Warga Saling Tikam, Begini Kronologisnya

Namun, kenaikan harga tersebut justru membuat cemas para petani, pengepul dan penampung kopi di OKU Selatan.

K arena akibat kejadian tersebut ada kemungkinan harga akan mengalami penurunan saat musim panen tiba.

Salahsatu petani kopi di  Kecamatan Buay Sandang Aji, Kabupaten OKU Selatan, mengungkapkan  hal tersebut sudah sering terjadi  

D i mana ketika harga kopi naik saat mulai berbuah ,  namun justru harga  turun drastis saat musim panen tiba.

BACA JUGA:Pendaftar Pengawas TPS di OKU Sementara Mencapai 1.229 Orang, Sudah Lampaui Kebutuhan

"Sering terjadi, pas mulai berbuah harga sudah naik, begitu panen malah anjlok. Awal berbuah membuat kami semangat, namun saat panen justru  harga murah," pungkasnya. (*)

Kategori :