Melalui penerapan teknologi sound barrier, BPJT bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar jalan tol.
Teknologi sound barrier, berupa dinding peredam suara.
Teknik ini telah terbukti efektif dalam meminimalisir kebisingan dari lalu lintas, termasuk suara gesekan ban dengan aspal.
Meskipun tidak mampu menghilangkan suara secara total, kehadiran sound barrier dapat menurunkan tingkat kebisingan sehingga lebih nyaman bagi telinga.
Struktur sound barrier yang memiliki ketinggian hingga 7 meter.
Sound barrier dilengkapi dengan tembok tinggi dan jeruji besi, telah terpasang di beberapa titik strategis.
Terutama di dekat pemukiman, fasilitas kesehatan, dan pusat kegiatan masyarakat.
Contoh penerapannya dapat dilihat di Jalan Tol Akses Tanjung Priok.
Kebijakan ini tidak hanya terbatas pada jalan tol.
BACA JUGA:Ini Target Hutama Karya Selesaikan Jalan Tol Trans Sumatera di Riau dan Sumatera Barat
BACA JUGA:Hore, 2 Ruas Tol di Sumatera Utara Dibuka, Bisa Mempermudah Akses ke Wisata Ini
Tetapi juga diterapkan pada proyek infrastruktur lain seperti Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)
Di mana sound barrier diharapkan dapat menjaga kenyamanan lingkungan sekitar trase kereta api cepat.
Inisiatif ini merupakan bukti komitmen pemerintah dalam menciptakan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan keberlangsungan hidup masyarakat.
Dengan pemasangan sound barrier ini, diharapkan tidak hanya kenyamanan yang meningkat, tetapi juga kualitas hidup masyarakat di sekitar infrastruktur vital tersebut. (*)
BACA JUGA:Presiden Jokowi Resmikan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih dan Flyover Patih Galung