“Kami sangat bangga dan senang melihat antusiasme mahasiswa Universtas Sriwijaya. Semangat dan energi muda seperti inilah yang dibutuhkan Pertamina untuk terus terdepan dalam bisnis energi di Indonesia,” ujarnya.
Bisnis renewable energy termasuk geothermal nantinya akan menjadi energi masa depan beliau juga menggarisbawahi berbagai aplikasi langsung dari energi panas bumi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Pemanfaatan geothermal tidak hanya untuk electrical namun banyak pemanfaatan direct use yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat contohnya yang sudah diimplementasikan ke area lain. Yaitu pemanfaatan lao lao geowisata di lahendong, green house geothermal untuk pertanian di kamojang dan mesin brine untuk kopi di Ulubelu,” ucap Ahmad Yani.
Catur Hendro, menyoroti bahwa saat ini adalah era bagi generasi Z untuk memulai dan mengembangkan karir mereka di masa depan.
Pentingnya memahami dan merespons kebutuhan karir generasi ini, yang cenderung lebih mahir dalam teknologi dan berpotensi menciptakan inovasi baru.
“Saat ini PGE Area Lumut Balai menawarkan potensi yang sangat menjanjikan dalam transisi energi, terbukti dengan pengembangan LMB Unit-2 dengan kapasitas 2x55MW, serta proyek-proyek pengembangan lainnya.
Di dalam tubuh Pertamina, tidak ada ruang bagi kekhawatiran terkait masalah gender di sector energi, karena Pertamina sangat mendorong semangat diversitas yang inklusif, hal ini terbukti bahwa saat ini 24% pekerja di LMB Area LMB adalah perempuan,“tegas Catur.
Vina Muliana, memberikan wawasan tentang persiapan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja, termasuk penekanan pada keterampilan adaptasi dan inovasi.
Talkshow yang digelar sangat interaktif dan tak kalah menarik adalah dengan keberadaan booth Pertamina NRE, tempat mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan perwira Pertamina NRE baik mengenai industri EBT maupun potensi berkarir di Pertamina NRE.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran. Tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antara industri dan akademisi.
Serta untuk menginspirasi talent generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan serta sebagai program mendukung kebijakan pemerintah dengan target Net Zero Emision 2060. (ril)