5 Area Tubuh yang Berisiko untuk Dilakukan Kerokan

Sabtu 31-08-2024,12:00 WIB
Reporter : Aris Munandar
Editor : Gus Munir

Jantung adalah organ vital yang harus dijaga dengan baik. Melakukan kerokan di area dada sebelah kiri, dekat jantung, dapat memberikan tekanan yang tidak perlu pada organ tersebut. 

Terlebih lagi, kerokan yang terlalu kuat dapat mempengaruhi ritme detak jantung, terutama bagi mereka yang memiliki masalah jantung. Demi keamanan, hindari kerokan di sekitar jantung.

Wajah dan kepala

Wajah dan kepala memiliki banyak saraf dan pembuluh darah kecil yang sangat sensitif. Kerokan di area ini dapat menimbulkan iritasi, pembengkakan, atau bahkan pendarahan di bawah kulit. 

Selain itu, tekanan yang diberikan saat kerokan di kepala bisa memicu pusing atau sakit kepala. Untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan, hindari kerokan di wajah dan kepala.

BACA JUGA:Industri Film Indonesia Masuk 12 Besar Dunia

BACA JUGA:PGE Tegaskan Komitmen ESG di ACIIA Regional Conference 2024, Transparansi dan Keberlanjutan Jadi Kunci

Perut

Perut adalah area yang juga sebaiknya dihindari saat kerokan. Di bawah kulit perut terdapat organ-organ penting seperti lambung, usus, dan hati. 

Tekanan yang diberikan saat kerokan dapat mengganggu fungsi organ-organ ini, terutama jika dilakukan dengan keras. 

Kulit di perut cenderung lebih tipis dan sensitif, sehingga lebih rentan mengalami iritasi atau luka.

Tulang belakang

Tulang belakang merupakan pusat sistem saraf yang mengendalikan berbagai fungsi tubuh. 

Kerokan di sepanjang tulang belakang, terutama di bagian bawah, bisa menyebabkan tekanan pada saraf dan mengganggu fungsi tulang belakang, yang dapat mengakibatkan nyeri atau masalah saraf lainnya. 

Untuk mencegah risiko tersebut, sebaiknya hindari kerokan di area tulang belakang.

Dengan menghindari area-area sensitif ini, risiko cedera atau komplikasi kesehatan yang lebih serius dapat diminimalkan. 

Kategori :