OKES.NEWS - Hatna Danarda, yang lebih dikenal sebagai Arda, memutuskan untuk meninggalkan Naff, band yang telah menjadi tempatnya berkarya selama 14 tahun.
Meski sudah tidak lagi menjadi bagian dari Naff, Arda tetap produktif dalam berkarya dan berencana merilis dua lagu.
Satu lagu akan ia luncurkan sebagai proyek solonya, sementara lagu lainnya adalah kolaborasi duet bersama istrinya, Tantri Syalindri Ichlasari atau Tantri Kotak.
"Gaduh di dalam isi kepalaku akhirnya keluar dalam bentuk lagu. Setelah apa pun yang saya alami akhir-akhir ini, saya putuskan untuk menulis lagu, muntahin gejolaknya dengan nada dan lirik," tulis Arda dalam akun Instagram pribadinya baru-baru ini.
Lagu solo Arda mengusung tema tentang pilihan hidup, di mana ia menggambarkan bagaimana kehidupan seseorang merupakan rangkaian dari pilihan-pilihan yang diambil.
BACA JUGA:New Life, Film Horor Indie 2023, Kini Hadir di Netflix UK
BACA JUGA:WhatsApp Bakal Hadirkan Mode Chat Suara untuk Meta AI Jadi Lebih Mudah dan Personal
Sementara itu, lagu duet bersama Tantri dibuat dalam rangka menyambut 10 tahun pernikahan mereka, meskipun Arda belum mengungkapkan tema atau cerita di balik lagu tersebut.
Arda mengungkapkan betapa ia kembali jatuh cinta pada Tantri saat mendengar istrinya menyanyikan lagu tersebut selama proses rekaman. Ia juga membagikan sedikit lirik dari lagu tersebut: "Hubungan itu saling, justru di sana letak indahnya."
Arda mengumumkan pengunduran dirinya dari Naff melalui Instagram pada 2 Agustus lalu.
Ia mengakui bahwa niat untuk mundur sudah muncul sejak mereka manggung di Jeddah dan melaksanakan umrah pada November 2023. Keputusan ini semakin kuat setelah ia menjalani ibadah haji pada Juni 2024.
"Saya berdoa di depan Ka'bah. Perjalanan musik yang membawa kami ke umrah adalah hal yang tidak pernah saya bayangkan. Petunjuk dari Sang Pencipta membuat saya mantap untuk berpisah, dan hati saya semakin yakin setelah menjalani haji pada bulan Juni 2024," tulis Arda.
Arda menegaskan bahwa keputusannya untuk keluar dari Naff bukan karena kebencian, melainkan karena rasa sayang yang besar terhadap rekan-rekannya di band, agar mereka tidak saling menyakiti jika terus bersama. (*)