Tradisi Idangan Khas Palembang

Selasa 24-09-2024,22:00 WIB
Reporter : HOS
Editor : Gus Munir

OKES.NEWS - Tradisi Idangan, atau yang dikenal sebagai ngidang, adalah warisan kuliner yang telah ada sejak zaman Kesultanan Palembang Darusalam pada abad ke-15.

Kini, tradisi ini tidak hanya menjadi identitas budaya, tetapi juga simbol kebersamaan masyarakat Palembang.

Idangan terdiri dari sembilan komponen utama: satu nampan nasi yang diletakkan di tengah, dikelilingi oleh delapan lauk pauk, serta pulur (pencuci mulut) yang biasanya berupa nanas.

Lauk pauk khas yang disajikan meliputi ayam kecap, opor ayam, kare kambing, malbi, dan pentol, mencerminkan kekayaan kuliner daerah.

Proses penyajian Idangan melibatkan beberapa langkah penting:

BACA JUGA:Meresahkan, Polisi Amankan Belasan Motor dalam Razia Balap Liar di Baturaja

BACA JUGA:OpenAI Capai Level 2, Teknologi AI Semakin Dekat Jadi Lebih Pintar dan Mandiri

Ngidang: Membentangkan seprai di lantai sebagai alas makan.

Ngobeng: Menggotong makanan dari dapur ke tempat penyajian, melibatkan keluarga dan tetangga.

Masuh Tangan: Tamu mencuci tangan sebelum menyantap hidangan.

Nyusun Isi Idangan: Mengatur makanan di atas seprai untuk disajikan.

Nedo: Memperkenankan tamu untuk menikmati hidangan.

BACA JUGA:Jeep Wagoneer S SUV Listrik Mewah yang Siap Meluncur 2024

BACA JUGA:Kejati Sumsel Periksa 34 Saksi dalam Kasus Korupsi Pembangunan LRT Sumsel Senilai Rp1,3 Triliun

Tradisi ini tetap hidup dan dilestarikan dalam berbagai acara, seperti syukuran aqiqah dan sunatan.

Kategori :