OKES.NEWS - AI dalam perfilman sekarang lagi booming dan bikin geger, contohnya film pendek "The Heist" karya Jason Zada.
Film ini jadi sorotan karena semuanya dibuat pakai AI untuk visualnya, pakai teknologi teks-ke-video dari Google Veo 2. Jadi, semua visual di film ini dihasilkan dari teks tanpa perlu kamera, aktor, atau set.
Zada sendiri yang urus suara, editing, dan musik, tapi visualnya murni buatan AI. Ini jadi tonggak penting dalam perkembangan perfilman, nunjukin kalau film yang sepenuhnya dibuat AI mungkin bakal jadi hal biasa sebentar lagi.
Para pembuat film mungkin bisa bikin seluruh cerita dari storyboard tanpa butuh banyak kru atau biaya produksi yang tinggi.
Karya Zada mencerminkan tren lebih luas di mana alat-alat AI makin banyak dipakai dalam proses kreatif.
BACA JUGA: Timnas Tersungkur di Piala AFF, Erick Thohir Bakal Bedah Habis-habisan
BACA JUGA:Zhou Yichen Ciptakan Game Berjudul Grandma untuk Kenang Neneknya
Meski awalnya banyak pembuat film tradisional yang ragu karena takut kualitas dan keasliannya bakal menurun, sekarang banyak yang mulai coba-coba pakai AI buat ningkatin cara mereka bercerita.
Misalnya, di acara gala yang menampilkan film-film hasil karya AI, para kreator awalnya skeptis tapi akhirnya sadar kalau pakai AI tetap butuh keputusan kreatif yang besar.
Dengan berkembangnya teknologi ini, muncul pertanyaan penting soal masa depan bercerita dalam film dan apakah AI bakal melengkapi atau malah menggantikan cara pembuatan film tradisional.