Sebaliknya, PSG dengan leluasa melakukan rotasi, memasukkan pemain seperti Bradley Barcola, Goncalo Ramos, dan Warren Zaire-Emery untuk menjaga intensitas.
Keunggulan fisik dan rotasi efektif membuat PSG tetap solid hingga akhir laga, sementara Arsenal kelelahan dan kehilangan ketajaman di saat-saat krusial.
BACA JUGA:51 Sertifikat Elektronik Diserahkan Kantah OKU kepada PT KAI Divre IV
Kemenangan ini memberikan modal penting bagi PSG jelang leg kedua di kandang mereka. Namun keunggulan satu gol tergolong tipis, dan masih menyisakan peluang bagi Arsenal untuk bangkit.
“Saya pikir kami menunjukkan mentalitas yang kami tunjukkan di setiap pertandingan. Dan mentalitas itu merupakan kesenangan besar bagi saya untuk melihatnya sebagai pelatih Paris Saint-Germain,” kata pelatih PSG, Luis Enrique, mengutip AFP, Rabu, 30 April 2025.
Sementara Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, tetap optimistis menjelang leg kedua semifinal Liga Champions melawan PSG.
Meski tertinggal 0-1 dari leg pertama, Arteta menegaskan timnya masih punya peluang besar berbalik menang dan meraih tiket ke final.
“Ini baru pertama, dan pesan saya tetap sama seperti setelah kami menang 3-0 atas Real Madrid di perempat final. Kami harus pergi ke Paris dan memenangkan pertandingan, dan kami sangat mampu untuk melakukannya,” ucap Arteta.
“Kalau Anda ingin menjuarai Liga Champions, Anda harus melakukan sesuatu yang spesial — dan kami akan melakukan hal itu di Paris untuk sampai ke final. Kami masih punya banyak peluang untuk berada di sana,” pungkasnya. (*)