“Kami tidak minta macam-macam, cukup harga jangan terus jatuh. Kalau bisa bertahan di atas Rp14.000 per kilogram, kami sudah bisa hidup. Pemerintah tolong perhatikan kami di desa, jangan hanya fokus ke kota. Banyak petani karet yang kini semakin terhimpit,” pungkasnya. (lid)