BATURAJA, OKES.NEWS - Harapan baru bagi anak-anak putus sekolah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) akhirnya terwujud dengan hadirnya Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 45 OKU, yang resmi beroperasi setelah diresmikan langsung oleh Wakil Bupati OKU, Ir. H. Marjito Bachri, Senin (6/10/2025), di eks Gedung Diklat BKPSDM, Kelurahan Lawang Kulon, Kecamatan Baturaja Timur.
Peresmian ini sekaligus menandai dimulainya kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa baru yang akan berlangsung selama dua minggu sebelum memasuki materi pembelajaran.
Kepala SRMA 45 OKU, Eis Nina Marlina, S.Pd, menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah ada 90 siswa yang terdaftar dari target 100 murid, yang sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu atau kategori miskin ekstrem.
“Kami fokus pada anak-anak yang sebelumnya terpaksa putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. Di sini mereka bisa kembali belajar dan meraih masa depan,” ujar Eis Nina.
BACA JUGA:Menteri Nusron Dampingi Presiden Prabowo Saksikan Penyerahan Barang Rampasan Negara kepada PT Timah Tbk
BACA JUGA:Kejari OKU: Aset Desa Tak Boleh Diperjualbelikan
Program Sekolah Rakyat 45 merupakan bagian dari program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto yang dijalankan melalui Kementerian Sosial RI, dengan tujuan memberikan kesempatan pendidikan setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia.
Eis Nina juga menyebut, sistem pembelajaran di SRMA 45 OKU mengusung konsep boarding school atau sekolah berasrama, di mana seluruh siswa tinggal di asrama yang telah disediakan.
“Kami menyediakan asrama, makanan, serta kebutuhan dasar lain agar siswa bisa fokus belajar tanpa memikirkan beban hidup,” tambahnya.
Meski bernama Sekolah Rakyat, SRMA 45 OKU memberikan pendidikan formal setara Sekolah Menengah Atas (SMA) dan bukan program paket. Nantinya, lulusan SRMA akan memperoleh ijazah resmi sebagaimana sekolah umum lainnya.
Wakil Bupati OKU, Marjito Bachri, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas hadirnya SRMA 45 OKU sebagai langkah nyata pemerintah dalam membuka akses pendidikan bagi masyarakat miskin.
“Pendidikan adalah kunci memutus rantai kemiskinan. Dengan adanya sekolah ini, kita berharap anak-anak OKU bisa punya masa depan yang lebih baik,” ucap Marjito.
Dengan beroperasinya SRMA 45 OKU, pemerintah daerah optimis angka putus sekolah di Kabupaten OKU dapat berkurang secara signifikan, sekaligus memperkuat kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.*