OKES.NEWS - Dalam upaya menjaga sekaligus meningkatkan derajat kesehatan warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muaradua bekerja sama dengan Puskesmas Muaradua melaksanakan kegiatan skrining kesehatan dan deteksi dini penyakit Tuberkulosis (TBC) melalui pemeriksaan rontgen dada (Chest X-Ray).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, mulai 3 hingga 4 November 2025, bertempat di lingkungan Lapas Muaradua.
Program pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari kolaborasi antara Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan RI.
Upaya ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam menekan penyebaran TBC di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan.
Tim medis gabungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan bersama tenaga kesehatan Lapas Muaradua turut terlibat dalam kegiatan ini.
BACA JUGA: Reforma Agraria Jadi Akhir Perjuangan Menjaga Warisan Leluhur
Proses skrining dilakukan secara bertahap, mulai dari pendataan identitas peserta, wawancara riwayat kesehatan, hingga pemeriksaan rontgen dada guna mendeteksi kemungkinan adanya infeksi TBC aktif di kalangan warga binaan.
Kepala Lapas Kelas IIB Muaradua, Hero Sulistiyono, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Kami menyambut dengan antusias kegiatan skrining kesehatan ini sebagai wujud kepedulian terhadap para warga binaan. Deteksi dini sangat penting agar penularan TBC dapat dicegah sejak awal,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen Lapas Muaradua untuk terus bersinergi dengan instansi kesehatan di tingkat daerah maupun pusat demi menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan bebas penyakit menular.
“Kami mendukung sepenuhnya program pemerintah di bidang kesehatan, terutama yang berkaitan dengan pencegahan dan pengendalian TBC serta penyakit menular lainnya,” tambahnya.
BACA JUGA:HP dengan Kamera Super Jernih untuk Content Creator Instagram dan TikTok Terbaik di 2025
Selain pemeriksaan kesehatan, kegiatan juga disertai dengan penyuluhan mengenai TBC, mencakup gejala, cara penularan, hingga langkah pencegahannya.
Warga binaan diajak untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sebagai upaya sederhana namun efektif dalam mencegah penularan penyakit.
Bagi warga binaan yang terindikasi mengidap TBC, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan (follow-up test) serta diberikan pengobatan sesuai standar DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse).