OKES.NEWS - Menghadapi potensi peningkatan volume sampah selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten OKU Selatan mengambil langkah antisipatif dengan menyiagakan Pasukan Kuning di sejumlah titik prioritas.
Fokus pengamanan kebersihan diarahkan terutama ke kawasan wisata yang diperkirakan mengalami lonjakan kunjungan wisatawan.
Kesiapsiagaan ini dilakukan untuk memastikan kebersihan dan kenyamanan lingkungan tetap terjaga di tengah meningkatnya aktivitas masyarakat selama masa libur panjang.
“Kami memusatkan perhatian di kawasan wisata, khususnya Danau Ranau, karena menjadi tujuan utama wisatawan saat Nataru,” kata Kepala DLH OKU Selatan, Hj. Meiliasari, S.Kep., Ners., MM, Sabtu (20/12/2025).
Menurutnya, selama periode libur akhir tahun, timbunan sampah diprediksi naik sekitar 15 hingga 20 persen dibandingkan hari biasa.
Kenaikan tersebut sebagian besar berasal dari sampah kemasan makanan dan minuman yang dihasilkan aktivitas wisata.
“Setiap tahun pola ini selalu terjadi. Lonjakan sampah umumnya terkonsentrasi di destinasi wisata dan pusat keramaian,” jelas Meiliasari.
DLH OKU Selatan telah mengidentifikasi sejumlah titik yang berpotensi menjadi lokasi penumpukan sampah.
Di kawasan Danau Ranau, beberapa area yang masuk dalam pengawasan antara lain Pantai Bidadari, Pantai Pelangi, pemandian air panas, serta sejumlah destinasi favorit lainnya.
Selain itu, jalur wisata menuju Krui, Lampung Barat, yang melintasi Kecamatan Pematang Ribu Ranau Tengah dan Warkuk Ranau Selatan, juga menjadi perhatian.
Aktivitas wisata alam dan kuliner di sepanjang jalur tersebut dinilai dapat memicu peningkatan produksi sampah.
“Wilayah Kecamatan Banding Agung pun tak luput dari pengawasan, terutama di area pusat keramaian, kuliner, dan penjualan oleh-oleh,” tambahnya.
Sebagai upaya konkret, DLH menerapkan skema Siaga Kebersihan Nataru dengan prinsip zero accumulation, yakni memastikan tidak ada sampah yang menumpuk lebih dari satu hari di lokasi strategis.
“Pengangkutan sampah kami maksimalkan agar tidak terjadi penumpukan, khususnya di kawasan wisata,” tegasnya.
Penyapuan jalan juga ditingkatkan sejak pagi hari, sementara seluruh peralatan dan armada kebersihan dipastikan dalam kondisi siap operasional menjelang puncak libur Nataru.