Krisis Listrik

Krisis Listrik

Oleh Dahlan Iskan SETIAP 30 September biasanya ada mandi cahaya Itulah malam hari Kemerdekaan Republik Rakyat Tiongkok 1 Oktober Tapi menjelang hari kemerdekaan kali ini suasananya berbeda Tiongkok lagi dilanda kekurangan listrik Pesta cahaya ditiadakan Di banyak kota Terutama pada jam jam puncak pemakaian listriknya Di Tiongkok puncak penggunaan listrik itu tiga jam pukul 11 00 sampai 12 00 dan pukul 15 00 sampai 17 00 Ini agak berbeda dengan puncak penggunaan listrik di Indonesia 17 00 sampai 21 00 Kecuali Jakarta pukul 11 00 sampai 14 00 Kalau belum berubah Pada jam jam puncak itu Tiongkok sampai menaikkan tarif listrik Sampai 25 persen Khusus untuk industri Tidak termasuk rumah tangga dan bisnis eceran seperti panti pijat Mengapa Tiongkok sampai kekurangan listrik Sejak sebulan lalu Yang anti Tiongkok akan langsung mengatakan Tiongkok kena batunya Senjata makan nyonya Anda sudah tahu akhir tahun lalu Tiongkok marah kepada Australia Tiongkok tidak mau lagi mengimpor batu bara dari sana Padahal Australia itu penghasil batu bara nomor dua terbesar di dunia Itu gara gara Australia dianggap ikut mencampuri nbsp urusan dalam negeri Tiongkok Bukan hanya batu bara yang jadi sasaran Juga bijih besi Golongan anti Tiongkok dengan nbsp horee nbsp berteriak mampus Tiongkok Golongan yang iri pada Tiongkok akan mengatakan itu akibat Tiongkok terlalu nbsp menggenjot produktivitas pabrik pabriknya Hampir semua pabrik nbsp menambah kapasitas Mereka menggunakan listrik lebih banyak Belum lagi begitu banyak yang membangun pabrik baru Setelah berhasil mengendalikan Covid ekonomi Tiongkok meroket eket eket Pertumbuhan ekonomi semester lalu 17 persen lebih Surplus perdagangannya bulan Agustus kemarin mencapai puncaknya USD 58 34 miliar Hanya satu bulan Itu melebihi konsensus mereka sendiri yang akan membatasi diri di angka nbsp hanya USD 51 miliar Ekspor Tiongkok terus merajai dunia Negara negara yang ingin bangkit setelah Covid juga menambah permintaan Pokoknya kekurangan listrik ini beda Bukan karena krisis listrik seperti masa lalu Indonesia tapi karena permintaan yang melonjak lonjak yang benar melonjak saja Bagi golongan yang pro lingkungan jarinya akan langsung mengarah ke perubahan iklim Musim panas barusan suhu di Tiongkok ekstrem Tapi setelah pesta kue bulan lima hari lalu suhu di sana mulai membaik Ketika saya menulis naskah ini suhu di Beijing sudah 23 derajat Celsius Sudah sejuk sekali Di Shanghai kurang lebih sama dengan di Jakarta 31 derajat Celsius Di Guangzhou yang mestinya lebih panas ternyata sudah tinggal 28 derajat Celsius Mungkin karena seperti terlihat di Google Guangzhou lagi dilanda hujan petir Musim panas di Tiongkok sudah berakhir secara resmi Yakni sejak diadakan pesta kue bulan minggu lalu Setelah itu Tiongkok memasuki musim gugur Musim panas yang ekstrem ibarat mata pedang di satu sisi banyak listrik menguap di transmisi Di sisi lain AC lebih banyak digunakan dengan mode nbsp coolest Saya sendiri punya perkiraan lain Kekurangan listrik itu juga nbsp karena ini debit air di semua pembangkit listrik tenaga air di Tiongkok mengalami penurunan yang drastis Gejala seperti itu terjadi di seluruh dunia di setiap musim panas kapasitas PLTA turun drastis Di setiap puncak kemarau panjang PLTA seperti Jatiluhur hanya mampu nbsp memproduksi listrik kurang 20 persen dari kapasitasnya Padahal di Tiongkok seluruh PLTA nya bisa memproduksi listrik sampai 300 000 MW Tapi di musim panas bisa jadi mereka itu hanya mampu memproduksi sekitar 100 000 MW Akibatnya Tiongkok harus menggenjot PLTU batu bara Tiongkok memang penghasil batu bara terbesar di dunia Tapi kapasitasnya sudah telanjur diturunkan Dengan alasan memperbaiki lingkungan hidup Semua PLTU batu bara yang ukuran 300 MW ke bawah juga harus ditutup dan dibongkar Tiongkok juga tidak mau lagi memberi pinjaman untuk pembangunan PLTU batu bara di luar negeri Sulitnya lagi tambang batu bara di Tiongkok adanya di perut bumi harus membangun terowongan bawah tanah Sulit dan mahal Berbeda dengan tambang batu bara di Indonesia tinggal mengeruk di permukaan tanah Untuk menambah kapasitas produksi batu bara di Tiongkok pasti bisa tapi perlu waktu lama Maka lebih baik mengimpor saja batu bara dari negara seperti Indonesia Jaraknya dekat Mutunya baik Batubara kita selalu dapat pujian kadar sulfurnya rendah kandungan debunya juga rendah Setelah disedot Tiongkok dengan pipet raksasa harga batu bara di Indonesia melonjak luar biasa Pembangkit listrik di dalam negeri sampai mengalami kesulitan Kecuali pembangkit listrik milik PLN Yang mendapat jatah nbsp domestic obligation PLN mendapat fasilitas alokasi batu bara secara khusus Jumlahnya sudah ditentukan Harganya sudah dipatok Semua tambang batu bara wajib mengalokasikan produksi nbsp mereka untuk nbsp domestic obligation nbsp itu Walhasil kalau krisis listrik di sana akibat musim panas yang ekstrem berarti itu bukan problem permanen Maka Tiongkok rasanya belum akan menelan ludah komunisnya sendiri Sulit bagi Tiongkok untuk tunduk pada kemauan Australia Apalagi Australia baru saja menandatangani perjanjian kapal selam nuklir Yang bisa mengancam Tiongkok Yang nbsp Prancis pun sewot Tapi dengan hanya menyedot batu bara Indonesia Tiongkok telah mengalihkan kesulitannya ke sini Untung Indonesia lagi kelebihan listrik Dan pemerintah lagi perlu uang nbsp Dahlan Iskan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: