Palu Paku
Oleh nbsp Dahlan Iskan Orang yang memiliki palu akan menganggap orang lain hanya seperti paku Itulah Amerika Yang merasa paling kuat sedunia Yang bisa menghancurkan siapa saja dengan mudah Lewat kehebatan senjatanya Palu itu pula yang membuat nbsp Iraq Libya Syria dan kini Afghanistan hanya ibarat paku Hal yang sama dilakukan si pemegang palu di Amerika Tengah Yang mengucapkan semua itu bukan saya Tapi seorang ahli dari Amerika sendiri Prof Jeffrey Sachs Ia ahli pengentasan kemiskinan dari Columbia University New York Ia mengucapkan semua itu tiga hari lalu Yakni tiga hari setelah Afghanistan jatuh sepenuhnya ke tangan Taliban Setelah ini Amerika digambarkan tidak akan peduli lagi pada Afghanistan Seperti juga tidak peduli lagi pada Iraq Libya maupun Syria setelah mereka hancur Jeffrey si penulis buku nbsp best seller nbsp dunia nbsp The End of Poverty menggambarkan betapa Afghanistan semakin miskin setelah 20 tahun dalam penaklukan Amerika Kemiskinan itulah yang membuat mengapa begitu mudah Taliban kembali menguasai Afghanistan Terutama setelah diberi tahu secara resmi oleh Amerika sendiri bahwa Amerika segera menarik seluruh tentaranya Tanggal penarikannya pun sudah dipastikan 11 September 2021 Yang menetapkan jadwal itu Presiden Donald Trump Yang oleh Presiden Joe Biden dimajukan menjadi 31 nbsp Agustus 2021 Tapi mengapa tentara Afghanistan yang sudah 20 tahun dilatih dan diberi senjata sangat modern oleh Amerika begitu mudah menyerah Tanpa perlawanan sama sekali seperti itu Pun satu tembakan saja tidak Ternyata kian dekat ke tanggal penarikan tentara Amerika itu keadaan memang kian tidak menentu Termasuk perekonomiannya Media di Pakistan bahkan mengungkapkan sudah dua bulan gaji pegawai pemerintah belum dibayarkan Termasuk gaji tentara Maka mereka pun ibarat sepeda motor yang kehabisan bensin Kondisi ekonomi yang begitu buruk itulah yang dibicarakan oleh delegasi resmi Taliban saat berkunjung ke Tiongkok Yakni satu minggu sebelum Taliban menguasai sepenuhnya Afghanistan Sikap Tiongkok pun kian jelas Saat negara negara lain kini menekan Afghanistan Tiongkok mengeluarkan pernyataan yang berbeda Seharusnya semua negara sekarang membantu Afghanistan Bukan menekan ujar juru bicara Kemenlu Tiongkok dua hari lalu Komentar Prof Jeffrey Sachs tadi pun dianggap pro Tiongkok Komentar tadi diucapkan saat Prof Jeffrey diwawancarai nbsp CGTN TV Itulah jaringan TV kabel berbahasa Inggris milik Tiongkok Oleh Amerika nbsp CGTN nbsp dianggap bagian dari corong propaganda komunis Tiongkok TV CGTN nbsp diizinkan punya jaringan di Amerika Yakni sebagai imbal diizinkannya nbsp Bloomberg nbsp punya jaringan di Tiongkok Ternyata CGTN juga sudah punya nbsp channel nbsp di Afghanistan Namanya nbsp Oqaab Channel 31 Kemiskinan itulah bercampur dengan sikap beragama yang puritan yang membahayakan Apalagi kalau tidak ada harapan lagi dari mana dapat biaya untuk APBN mereka Afghanistan dikelilingi negara miskin Tidak punya laut Dari mana Afghanistan bisa mendapat daya untuk keluar dari kemiskinan Di tahun 2015 Prof Jeffrey pernah meramalkan bahwa dunia akan bisa menghapuskan kemiskinan ekstrem di tahun 2025 Kelihatannya ramalan itu meleset Kecuali di Tiongkok Prof Jeffrey pernah merumuskan konsep pengentasan kemiskinan lewat nbsp bantuan pembangunan yang terencana Begitu negara miskin itu bisa mencapai anak tangga terbawa mereka akan bisa naik tangga sendiri katanya Memang katanya begitu banyak hambatan untuk mengentas kemiskinan Termasuk di dalamnya budaya korupsi Prof Sachs adalah ahli yang ikut merumuskan program PBB yang terkenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia MDGs Millennium Development Goals Menurut Jeffrey negara maju sebenarnya mampu mengentas kemiskinan ekstrem di seluruh dunia Yakni dengan hanya menyisihkan 0 7 persen kekayaan mereka Tapi negara kaya adalah para pemilik palu Dengan sikap kebatinan mereka itu tadi negara lain hanyalah seulir paku Sudah seminggu Taliban memegang kekuasaan Tapi belum juga bisa menyusun pemerintahan Saya sangat khawatir jalur komando pusat daerah putus Daerah dan kelompok pun bergerak sendiri sendiri Sampai tanggal 31 Agustus mungkin masih tetap aman Amerika masih terus bisa melakukan koordinasi dengan para pimpinan Taliban Koordinasi Amerika Taliban itu diperlukan sampai seluruh pasukan dan warga Amerika meninggalkan Afghanistan Negara seperti Qatar dan Uni Emirat Arab sudah menyediakan diri sebagai tempat transit Mereka diterbangkan dulu selama 2 jam ke tempat transit tersebut Sampai semua keluar dari Afghanistan Bagaimana setelah itu nbsp Dahlan Iskan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: