Carut Marut Rapid Tes Di Pondok Pesantren An Nur Desa Kedaton

Carut Marut Rapid Tes Di Pondok Pesantren An Nur Desa Kedaton

okes co id Orang tua para santri di pondok pesantren SMP Islam Terpadu An Nur Desa Kedaton Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya mengeluhkan pelaksanaan rapid yang dilakukan pihak sekolah Lantaran rapid tes yang dilaksanakan sebulan yang lalu hingga sekarang orang tua santri belum mendapatkan hasil rapid tes Kami ingin tahu bagaimana hasilnya Kalau positif kami sadar diri mau isolasi mandiri kalau hasilnya negatif kami tetap jaga kesehatan Kalau begini belum mengetahui hasilnya kami tidak tau Padahal sudah bayar mahal ungkap salah satu orang tua santri Dikonfirmasi portal ini Kepala Sekolah SMP IT An Nur Desa Kedaton Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya Arisandi SPd membenarkan jika ada pelaksanaan rapid tes di sekolah yang ia pimpin Tujuan rapid ini para santri yang kembali ke pondok setelah lama liburan atau belajar daring di rumah masing masing santri ucap Arisandi Untuk itu lanjut Arisandi selaku pimpinan dirinya menemui Kepala UPTD Puskesmas Kedaton Peninjauan Raya Yeni Fitri Ningsih SKM untuk berkoordinasi bagaimana mekanisme pelaksanan rapid tes di sekolah yang ia pimpin Setelah mendapat penjelasan dari Ibu Yeni saya melaporkan ke pihak yayasan ungkap Arisandi Pada saat itu lanjut Arisandi dirinya bolak balik KPR Palembang lantaran membawa Ibunya berobat Ternyata apa yang saya laporkan ke pihak yayasan ternyata bukan petugas kesehatan dari Puskesmas KPR melainkan petugas kesehatan Puskesmas Peninjauan yang notabene masih keluarga dari Donatur yayasan beber Arisandi Diungkapkan Arisandi oknum petugas kesehatan yang notabene keluarga donatur yayasan merupakan pegawai kesehatan di UPTD Puskesmas Peninjauan yakni Eli Suzana AMKep Dia Eli Suzana bersama dua tenaga kesehatan lainnya yang melaksanakan rapid tes bagi santri kami terang Arisandi Selain itu lanjut Arisandi Eli sendiri diduga mengutip pungutan kepada setiap santri sebesar Rp 80 ribu yang berjumlah sekitar 230 santri Saya tidak tahu apakah menggunakan kuitansi pembayaran atau tidak ujar Arisandi Hanya saja dari pelaksanaan rapid tes tersebut orang tua santri meminta hasil rapid tes kepada pihak sekolah Saya juga tidak tahu karena sampe sekarang hasil rapid tes itu belum diterima imbuh Arisandi Ditambahkan Arisandi pelaksanaan rapid tes dibagi 3 session Pertama Senin 24 Mei 2021 kedua Kamis 27 Mei 2021 dan ketiga Jumat 28 Mei 2021 Kami berharap permasalahan ini segera selesai tukas Arisandi Terpisah Kepala UPTD Puskesmas Kedaton Peninjauan Raya Yeni Fitri Ningsih SKM dikonfirmasi portal ini membantah jika pihaknya yang melaksanakan rapid tes di SMP IT An Nur Desa Kedaton Kecamatan KPR kendati pondok pesantren tersebut berada dalam wilayah kerja Puskesmas KPR Memang ada Kepala Sekolahnya koordinasi dengan kita dan kita jelaskan bagaimana mekanismenya ungkap Yeni Namun lanjut Yeni setelah hasil koordinasi tersebut tidak ada tindaklanjutnya Kita tidak tau apakah sudah dilaksanakan rapid tes atau belum Kalaupun sudah dilaksanakan yang jelas bukan dari petugas kesehatan kita tegas Yeni Sementara itu Eli Suzana AMKep dikonfirmasi portal ini membantah jika dirinya yang melaksanakan rapid tes tersebut Yang melaksanakan pihak yayasan dan yang melakukan rapid tes petugas labor ucap Eli Dirinya enggan berkomentar ketika dirinya ditanyakan apakah dirinya memiliki Surat Tanda Registrasi disingkat STR Bukan kewenangan bapak untuk menanyakan itu ucap Eli Untuk diketahui STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil masing masing Tenaga Kesehatan kepada Tenaga Kesehatan yang telah diregistrasi Terpisah Sekretaris Dinas Kesehatan OKU Rozali SKM MM dikonfirmasi portal ini menjelaskan bahwa yang boleh melaksanakan rapid tes itu adalah Puskesmas Perorangan bisa selagi petugasnya terlatih ya bisa saja ucap Rozali Rozali enggan berkomentar terkait apalah Eli Suzana boleh melaksanakan rapid tes atau tidak Terkait STRnya nanti saya tanyakan dulu tukas Rozali bet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: