Inisiatif Hitam

Inisiatif Hitam

Oleh: Dahlan Iskan

Dor!

Kesepakatan itu ditandatangani. 

Pejabat tinggi Rusia dan Ukraina datang ke Istanbul Jumat kemarin. Mereka membubuhkan tanda tangan di dokumen yang sama –di meja yang terpisah. 

Meja tidak penting. Dokumen itu yang penting. Meja hanya seperti dompet –tidak berarti tanpa isi.

Itulah kesepakatan pertama di antara dua negara yang sedang berperang sejak 5 bulan lalu. 

Dua pejabat itu beda banget umurnya: hampir separo. Sergei Shoigu, menteri Pertahanan Rusia, sudah 67 tahun. Oleksandr Kubrakov, menteri Infrastruktur Ukraina, baru berumur 39 tahun.

Masing-masing punya kelebihan. Shoigu menguasai 8 bahasa asing, termasuk bahasa Turki. Kelebihan Kubrakov: lulusan Harvard.

Dokumen penting yang mereka tanda tangani disebut Black Sea Initiative. Sangat bersejarah. Orang Turki menyebutnya Erdogan Initiative.

Memang Erdogan yang mengambil inisiatif. Sejak 3 bulan lalu. Ia mondar-mandir ke banyak pihak. Termasuk mencari payung ke PBB. Maka Sekjen PBB Antonio Guterres –mantan perdana menteri Portugal berusia 72 tahun– hadir di penandatanganan.

Indonesia akan ikut menikmati hasil inisiatif itu. Impor gandum kita dari Ukraina besar sekali. Tapi yang lebih horeee adalah Pakistan, Bangladesh, Mesir, Lebanon, dan Muldova. Mereka boleh dikata tergantung pada gandum Ukraina. Negara-negara itu lebih susah dari kita yang masih lebih banyak makan nasi.

Kemarin harga gandum langsung turun 5 persen. Akan ada 20 juta ton gandum Ukraina masuk ke pasar dunia.

Harga minyak goreng juga akan turun lagi. Stok minyak goreng dari Ukraina akan dilepas. Yakni minyak goreng bunga matahari. 

Dengan kesepakatan itu, tiga pelabuhan di Ukraina diizinkan menjadi pusat pengiriman hasil pertanian ke seluruh dunia. Yakni pelabuhan Chernomorsk dan Yuzhny. Satunya lagi Anda sudah tahu: pelabuhan Odessa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: