Memutihkan Kepribadian di Bulan Rajab

Ust. Ahmad Yasin,S.H.I.,M.Pd.--
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
Bagaimana implementasi dari al-akhlaq al-karimah? Kembali kepada Nabi, karena beliaulah suriteladan dalam berakhlak mulia. Banyak sekali ajaran beliau tentang akhlak mulia. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam kitabnya Sunan Abi Dawud, juz 4 hlm 301:
لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا
“Tidak halal seorang Muslim menyakiti orang Muslim lainnya.” Selain itu Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dalam kitabnya Shahih al-Bukhari, juz 1 halaman 12:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak beriman dari kalian hingga mencintai saudaranya sebagimana mencintai diri sendiri.” Selanjutnya, Imam Hasan radliyallahu ‘anh sebagaimana dikutip Syekh Muhammad Jamaludin dalam kitab Mau’idhatul Mu’minin, juz 1 halaman 176, menghimpun akhlak yang baik dengan pernyataan beliau:
حُسْنُ الْخُلُقِ بَسْطُ الْوَجْهِ وَبَذْلُ النَّدَى وَكَفُّ الْأَذَى
“Akhlak yang terpuji adalah dengan senyuman wajah, membantu kebaikan, dan tidak menyakiti orang lain.” Syekh Muhammad Jamaludin menjelaskan pula bahwa saling mengasihi, rukun, dan saling menyayangi merupakan bentuk dari akhlak yang terpuji. Sebaliknya, perpecahan, kebencian, dan permusuhan merupakan akibat dari akhlak yang tercela. Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Bagaimana ikhtiar kita agar keluarga kita, anak-anak kita, dan saudara-saudara kita selalu berakhlak mulia dan terhindar dari akhlak yang tercela? Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: