Ramadhan, Beragama, dan Media Sosial

Ramadhan, Beragama, dan Media Sosial

Khotib : Ust. A Yasin--

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah, Perlu kita sadari, semangat beragama seharusnya tidak hanya dilakukan dengan amalan-amalan yang bersifat fisik semata seperti shalat, puasa, dan lain-lain, tetapi juga harus diimbangi dengan memperdalam ilmu agama. Mempelajari ilmu agama adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim karena dengan memperdalam ilmu agama, kita dapat memahami ajaran-ajaran Islam dengan lebih baik dan bisa mengamalkannya dengan lebih benar. Selain itu, memperdalam ilmu agama juga membantu kita dalam memahami konsep-konsep Islam secara lebih mendalam, sehingga kita bisa menjawab berbagai macam pertanyaan yang mungkin akan muncul dalam kehidupan sehari-hari. 

 

Dalam Islam, memperdalam ilmu agama merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri selalu mendorong umatnya untuk mempelajari ilmu agama. Dalam sebuah hadits masyhur yang diriwayatkan Ibnu Majah dari sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu, Rasulullah saw bersabda:

 

 طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ 

 

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” 

 

Dalam konteks era digital saat ini, memperdalam ilmu agama tidaklah sulit karena ada banyak sumber belajar yang dapat diakses melalui internet seperti kitab-kitab online, video tutorial, maupun kajian-kajian online yang diselenggarakan oleh para ulama. Namun, kita juga harus bijak dalam memilih sumber belajar yang benar dan dapat dipercaya agar tidak terjebak dalam informasi yang salah. Sebagai umat Islam, kita seharusnya tidak mudah terprovokasi dengan konten-konten media sosial tentang agama yang belum tentu kebenarannya. Sebagai gantinya, kita sebaiknya mempelajari agama kepada ulama yang kompeten dan memiliki jelas silsilah keilmuan. 

 

Mengapa harus belajar kepada ulama yang kompeten dan jelas silsilah keilmuannya? Karena mereka adalah orang-orang yang telah mempelajari agama secara mendalam dan menguasai ilmu agama dengan baik. Selain itu, mereka juga memiliki silsilah keilmuan yang jelas sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Belajar kepada ulama yang kompeten dan memiliki jelas silsilah keilmuan dapat membantu kita memperoleh pemahaman yang benar tentang agama. Selain itu, mereka juga dapat membimbing kita dalam menghadapi berbagai masalah yang mungkin timbul dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pandangan-pandangan yang sesuai dengan ajaran agama. 

 

Beragama seharusnya dilakukan dengan cara yang moderat dan memprioritaskan esensi dari ajaran agama. Beragama tidak semata-mata tentang tampilan fisik atau pemahaman agama yang bersifat tekstual semata, melainkan lebih kepada praktek-praktek keagamaan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Islam mengajarkan kepada kita untuk beragama dengan cara yang seimbang dan moderat, sebagaimana terdapat dalam ayat Al-Quran berikut: 

 

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًاۗ 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: