SD Hingga SMP di OKU Timur Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar

SD Hingga SMP di OKU Timur Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar

Sunardi (Foto: Kholid/Sumeks)--

MARTAPURA-OKES.NEWS, Plt Kasi Kurikulum, Bidang Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Sunardi mengungkapkan bahwa seluruh SD-SMP di Kabupaten OKU Timur telah menerapkan kurikulum merdeka belajar. 

"Per ajaran baru 2023/2024 semua sekolah SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, telah menerapkan kurikulum merdeka belajar.

Namun, penerapan kurikulum ini tidak dilakukan secara penuh di semua sekolah, melainkan secara bertahap,” ungkap Sunardi.

Di OKU Timur, terdapat 394 sekolah dasar negeri dan swasta, serta 92 sekolah SMP negeri dan swasta, yang tersebar di 20 kecamatan.

BACA JUGA:Praktis Cara Dapatkan Uang Diinternet Rp 300.000 Perjam Cukup Dengan ini

"Penerapan kurikulum merdeka belajar dilakukan secara bertahap. Misalnya, sekolah yang menerapkan kurikulum ini pada tahun ini hanya berlaku untuk kelas 1 dan 4 di SD serta kelas 7 di SMP,” sambung Sunardi.

Namun, Sekolah Penggerak SD dan SMP angkatan pertama sudah sepenuhnya menerapkan kurikulum merdeka belajar. 

Sementara itu, Sekolah Penggerak angkatan kedua di SD menerapkan kurikulum ini untuk kelas 1, 2, 4, dan 5, sedangkan di SMP untuk kelas 7 dan 8. Angkatan ketiga melibatkan kelas 7 di SMP dan kelas 1 dan 4 di SD.

Ada dua jalur untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar. Yaitu melalui Program Sekolah Penggerak (PSP) yang melibatkan seleksi dari Kemendikbud RI.

Kemudian melalui jalur Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang didampingi oleh Kemendikbud melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sumsel.

Sekolah yang bukan merupakan Sekolah Penggerak menerapkan kurikulum merdeka belajar secara mandiri. 

Namun, guru-guru mengikuti program guru merdeka belajar yang disediakan oleh Kemendikbud secara daring melalui platform merdeka belajar.

BACA JUGA:Link Video Viral Pacitan 35 Menit Kembali Mencuat dan Diburu Netizen

Meskipun kurikulum merdeka belajar memiliki mata pelajaran yang sama seperti kurikulum sebelumnya, pendekatan pembelajarannya berbeda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: