INOVATIF Ubah Serbuk Serkel Menjadi Jamur Krispi
INOVATIF: Anggota KWT Mekar Utama di Desa Sipatuhu 2 menunjukkan jamur kripsi buatan mereka. (Foto: hos) ////--
Ubah Serbuk Serkel Menjadi Jamur Krispi
MUARA DUA - OKES.NEWS, Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Utama di Desa Sipatuhu 2, Kecamatan Banding Agung, Kabupaten OKU Selatan, telah berhasil meningkatkan perekonomian lokal.
Yakni dengan mengubah serbuk serkel menjadi camilan populer, jamur krispi. Produksi jamur krispi ini dimulai oleh KWT Sipatuhu 2 pada tahun 2022 dan berlanjut hingga saat ini.
Produk ini dijual dalam kemasan per kotak dengan harga Rp 10.000. Proses pembuatan jamur krispi melibatkan campuran serbuk serkel, dedak padi, dan kapur.
Mereka mencampur campuran ini, mengaduknya, dan mengukusnya, lalu menjalani tahap inkubasi dengan menjemur jamur tersebut.
BACA JUGA:Prediksi Inggris vs Italia : Ujian Kekuatan Asli Pasukan Luciano Spalletti
Setelah beberapa bulan, mereka siap untuk memanen jamur krispi berkualitas. "Serbuk Serkel dicampur dengan dedak padi dan kapur, lalu diaduk dan dikukus. Setelah diukus, inkubasi dilakukan dengan cara menjemur, dan setelah beberapa bulan, jamur krispi siap untuk dipanen," ungkap salah satu anggota KWT Sipatuhu 2, Hiah.
Jamur krispi ini saat ini hanya dijual di wilayah Kecamatan Banding Agung dengan harga Rp 10.000 per kotak.
Ide untuk memulai produksi jamur krispi dari serbuk serkel muncul setelah kunjungan Hanns beberapa waktu lalu.
Dari situ, kelompok ini merencanakan dan melaksanakan produksi secara bertahap hingga berhasil mewujudkannya.
"Alhamdulillah, dari awal hingga saat ini kami masih terus memproduksi, dan produk kami tetap laku meskipun hanya dijual di wilayah Kecamatan Banding Agung," imbuh Hiah.
BACA JUGA:Peras Guru Rp 12 Juta, Oknum LSM di OKU Timur Terciduk Polisi
Inisiatif kreatif ini telah membantu meningkatkan perekonomian kelompok serta mengembangkan kreativitas anggotanya.
"Selain meningkatkan pendapatan, ini juga terus mengembangkan kreativitas bagi kami. Karena kami memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan dari kegiatan ini," pungkas Hiah. (dal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: