Hujan Membantu Penanganan Karhutla di Ogan Ilir

Hujan Membantu Penanganan Karhutla di Ogan Ilir

--

OKI - OKES.NEWS, Hujan yang mulai sering turun di wilayah Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terbukti membantu satuan tugas (satgas) dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sejak 11 November 2023, terpantau tidak ada lagi karhutla yang terjadi.

Kondisi ini menjadikan satgas pemadaman darat bisa bernapas lega. Mereka bubar siaga, bisa istirahat. Satgas bantuan dari luar Ogan Ilir atau BKO-BKO sudah pulang semua. Posko-posko karhutla, baik di exit tol Indralaya maupun Pemulutan sudah ditutup.

Catatan pihak BPBD Ogan Ilir, luas lahan yang terbakar di wilayah tersebut mencapai 1.375,8 hektare. Total 317 kejadian karhutla. Meski yang lain sudah bubar, tapi Satgas Karhutla BPBD Ogan Ilir tetap siaga. Lahan yang terbakar tersebar di wilayah Kecamatan Indralaya Utara, Indralaya, Pemulutan, dan Pemulutan Barat.BACA JUGA:Kabar Baik UMK di OKU Timur Diprediksi Naik 7 Persen

 

Pihak BPBD Ogan Ilir berharap tak ada lagi karhutla yang terjadi. Dengan tanpa kebakaran, beberapa hari terakhir kualitas udara di Ogan Ilir terasa bersih. Indeks standar pencemar udara (ISPU) di Ogan Ilir juga membaik, di angka 83. Tidak ada lagi polusi akibat asap karhutla. Suara helikopter water bombing juga sudah jarang terdengar.

BACA JUGA:OKU Resmi Punya UPTD PPA, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Diharapkan Nihil

Sementara itu, kondisi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) belum sebaik Ogan Ilir. Hingga kemarin masih terjadi karhutla di wilayah Jungkal, Kecamatan Pampangan. Di sana masih kering, minim hujan.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto mengatakan, pihaknya tengah melakukan uji coba penyedotan air Sungai Komering untuk mengisi sekat kanal yang dibuat di lokasi karhutla.

Ia berharap cara ini bisa membantu satgas yang sudah 72 hari lakukan pemadaman di lokasi. Karena api sudah membakar lahan gambut dengan kedalaman 1 meter. Untuk progres pembangunan sekat kanal masih berlanjut. Sebab, air sudah kering. Berharap hujan, sampai sekarang belum turun deras.

“Kadang hanya gerimis bahkan tidak turun hujan sama sekali,” beber Ferdian.

Disinggung rencana Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang akan membantu water bombing di wilayah konsesi, saat ini masih proses dari KLHK kepada BNPB.

“Semoga saja ini bisa dilakukan untuk membantu pemadaman di Jungkal, lahan milik PT WAJ yang pailit,” tuturnya.

BACA JUGA:Kades di OKU DiImbau Kelola Dana Desa Transparan dan Akuntabel

Sedangkan untuk wilayah lain di OKI sudah bisa dibilang aman. “Tinggal Jungkal dan sekitarnya yang masih harus ekstra,” pungkas Ferdian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: