Rano Karno Ungkap Jurus Atasi Masalah Polusi di Jakarta

Rano Karno Ungkap Jurus Atasi Masalah Polusi di Jakarta

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno. -Foto: Anisha Aprilia.---

JAKARTA - OKES.NEWS – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengusulkan solusi untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Jakarta dikenal memiliki kualitas udara yang buruk akibat polusi, dan Rano Karno meyakini bahwa subsidi kendaraan listrik bisa menjadi langkah efektif untuk mengurangi polusi di ibu kota.

Rano Karno, yang akrab disapa Bang Doel, menyatakan bahwa dengan harga bensin yang terus naik, perlu ada upaya untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik.

Menurutnya, pemerintah pusat telah memulai langkah-langkah dengan memberikan subsidi untuk kendaraan listrik, yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi jumlah kendaraan berbahan bakar bensin di jalanan.

BACA JUGA:Marc Marquez Menggila di MotoGP Aragon 2024

BACA JUGA:Tanah Longsor, 1 Unit Rumah Roboh dan Nyaris Nyemplung ke Sungai

"Usaha pemerintah pusat sudah ada. Kenapa sekarang diberikan subsidi untuk listrik? Itu kan salah satu cara untuk mengurangi karbon dan juga jumlah kendaraan berbahan bakar minyak, terutama dengan harga bensin yang semakin naik," kata Rano Karno di Jakarta Pusat pada Minggu, 1 September 2024.

Selain itu, Rano Karno menyarankan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung upaya ini dengan menambah fasilitas pengisian daya (charging stations) untuk kendaraan listrik.

Ia menekankan bahwa kesiapan infrastruktur sangat penting untuk mendukung transisi ini.

"Kita harus siap menghadapi masa depan di mana semua kendaraan beralih ke listrik. Apakah kita sudah siap? Ini yang harus kita persiapkan. Jangan sampai kita beli mobil listrik tapi tidak bisa ngecas di rumah karena daya listrik yang tidak mencukupi," ujar Rano Karno.

Rano juga menekankan pentingnya pengisian daya di stasiun pengisian umum, dan menyatakan bahwa fasilitas ini harus berbayar, tidak mungkin gratis, sehingga sistem harus disiapkan dengan baik untuk mendukung keberlanjutan penggunaan kendaraan listrik di Jakarta. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: