Kirim Aroma Kayak Pesan Teks? Ilmuwan Ciptakan Teknologi Digitalisasi Aroma
Ilmuwan Ciptakan Teknologi Digitalisasi Aroma, Komputer Sekarang Bisa "Mencium" Pakai AI. (Foto Credit: Pavel Danilyuk from Pexels)--
OKES.NEWS - Bayangin kalau kita bisa kirim aroma kayak kirim pesan teks.
Nah, ini udah jadi kenyataan berkat inovasi dari Osmo, startup yang didirikan oleh Alex Wiltschko.
Osmo berhasil mendigitalisasi aroma buah plum musim panas tanpa campur tangan manusia sama sekali.
Dengan bantuan teknologi AI, komputer kini bisa “mencium” dan menciptakan ulang aroma secara digital.
Principal Odor Map
Teknologi ini bekerja dengan bantuan Peta Aroma atau Principal Odor Map (POM), semacam peta digital yang dikembangkan oleh para peneliti dari Google dan beberapa lembaga lainnya.
POM ini memetakan aroma berdasarkan struktur molekulnya. Dengan algoritma deep learning bernama graph neural network, POM bisa menebak seperti apa aroma yang bakal dirasakan manusia hanya dengan melihat komposisi molekulnya.
POM ini memanfaatkan data dari lebih dari 5.000 molekul wangi buat membantu komputer “memahami” berbagai aroma yang ada.
BACA JUGA:Trump Comeback ke Gedung Putih
BACA JUGA:Peforma Buruk, Enzo Fernandez Dirumorkan Bakal Dijual Chelsea
Teleportasi Aroma
Dengan teknologi “teleportasi aroma” yang mereka kembangkan, Osmo bisa mengirim dan membuat ulang aroma di tempat lain.
Aroma pertama-tama dianalisis pakai alat seperti Gas Chromatograph Mass Spectrometers (GC/MS), kemudian datanya dikirim ke mesin yang bisa mencetak aroma molekul tersebut.
Hebatnya, proses ini otomatis dan sama sekali nggak butuh bantuan manusia. Bukan cuma bisa mendigitalisasi aroma yang sudah ada, teknologi ini juga bisa dipakai buat menciptakan aroma yang benar-benar baru.
AI dan Masa Depan di Berbagai Bidang
AI di teknologi ini nggak cuma memudahkan kita buat digitalisasi aroma, tapi juga memberi peluang untuk bikin wangi-wangian baru.
Misalnya, di industri parfum, teknologi ini bisa bikin proses penciptaan aroma lebih cepat dan akurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: www.cnbc.com