Kelangkaan Pertamax di OKU, Antrean Panjang, Pertashop Tutup, Pertamina Bungkam!

Kelangkaan Pertamax di OKU, Antrean Panjang, Pertashop Tutup, Pertamina Bungkam!

Kelangkaan BBM jenis Pertamax di OKU membuat masyarakat terpaksa antre panjang dan beralih ke Pertalite. Beberapa pertashop tutup, SPBU pasang pengumuman “Pertamax dalam perjalanan”, sementara Pertamina belum beri penjelasan resmi.-Photo: Eris Munandar/okes.news-

BATURAJA , OKES.NEWS - Keluhan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) terkait kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax semakin meluas.

Sejak tiga hari terakhir pada Minggu 14 Sepetember hingga Rabu, 17 September 2025, Semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan pertashop di wilayah OKU tidak dapat melayani permintaan BBM Pertamax karena stok kosong.

Pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah SPBU hanya memasang papan informasi bertuliskan “Pertamax dalam perjalanan”, sementara kios pertashop lebih memilih menutup layanan. 

"Tidak Tahu masuknya kapan," ujar Santo Petugas Pertashop di Baturaja .

Kondisi ini membuat masyarakat harus antre panjang demi mengisi Pertalite sebagai alternatif. Bahkan, kendaraan yang biasanya menggunakan Pertamax terpaksa beralih ke Pertalite.

BACA JUGA:Minum Susu Saat Perut Kosong: Aman atau Berbahaya untuk Tubuh?

BACA JUGA:Rumah Cinta Lombahan Sikam Desa Cempaka Wakili OKU Timur di 4 Besar Sumsel

Ketika wartawan mencoba meminta penjelasan melalui akun resmi Pertamina Patra Niaga Sumbagsel, Rabu, 17/9/2025 hingga berita ini diturunkan tidak ada tanggapan atau respon dari pihak Pertamina terkait pertanyaan penyebab kelangkaan.

Fenomena antrean panjang akibat kosongnya stok Pertamax ternyata tidak hanya terjadi di OKU. 


Kondisi antrian di SPBU wilayah Muara Enim , masyarakat rela antre-istimewa-

Dikutip dari EnimEkspres.com (grup portal ini) , Ketua DPRD Muara Enim, Deddy Arianto, turut menyoroti kondisi serupa di wilayahnya.

“Kami mendapati masyarakat terpaksa antre panjang untuk mendapatkan BBM. Diduga hal ini dipicu adanya perbaikan pompa sehingga distribusi terhambat,” jelasnya.

Deddy meminta pihak SPBU mempercepat pelayanan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalan raya.

BACA JUGA:Anggaran Kementerian ATR/BPN Ditetapkan Sebesar Rp9,49 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: