OKES.CO.ID, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus melaksanakan soalisasi dan program dalam menekan angka kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis (stunting).
Perbagai program telah dilakukan dalam mensukseskan program pemerintah pusat dalam upaya menekan angka stunting tersebut.
Hal tersebut diungkapkannya usai menghadiri acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas), Ke 29, dengan tema Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/7).
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya dan Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia HD.
"Ya, kita akan terus optimalkan Satuan Tugas (Satgas), yang sudah ditugaskan untuk bergerak ke daerah-daerah dalam melakukan sosialisasi dan pemberian nutrisi. Kita juga mendukung atas instruksi presiden dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami lahan produktif, "ungkap Wagub Sumsel Mawardi Yahya.
Ia menambahkan, Pemprov Sumsel mendukung pemerintah pusat dalam menurunkan angka Stunting yang ditargetkan turun menjadi14 persen secara nasional pada 2024 mendatang.
"Pemprov Sumsel bersama pemerintah kabupaten/kota akan terus berusaha menurunakan angka stunting. Saya menghimbau kepada masyarakat bersama sama untuk mencegah stunting dengan pola hidup sehat, konsumsi makanan bernutrisi, mengkonsumsi ikan," harapnya.
Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya, mengajak seluruh elemen bersinergi dalam upaya penurunan stunting dan seluruh akar masalahnya guna mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pemerintah lanjut Jokowi menargetkan angka stunting bisa ditekan ke tingkat 14 persen pada 2024 mendatang, setelah 37 persen pada 2014 dan 24,4 persen pada 2021.
“Salah satu yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan stunting adalah menciptakan jeda kelahiran anak yang disosialisasikan dan diterapkan oleh keluarga-keluarga di Indonesia," tegasnya.
Presiden juga mengajak kepada seluruh bupati/walikota untuk memanfaatkan lahan-lahan yang sekecil apapun untuk menanam, untuk memproduksi kebutuhan pangan sehari-hari.
"Saya mengajak untuk manfaatkan lahan kosong dalam meningkatkan asupan gizi anak. Ini penting karena anak-anak penentu wajah masa depan Indonesia," tegasnya. (rel)