Apalagi, belum lama masyarakat dihantam gelombang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berimbas ke semua sektor.
"Apolagi yang mau dibikin untuk menyusahkan masyarakat. Naik (harga) BBM sudah, nak hapus listrik juga. Terus apolagi setelah ini, laju-lajulah,” ujar Nur, seorang ibu rumah tangga (IRT) yang mendapat kabar penghapusan daya listrik 450 VA dari media sosial.
Kondisi ekonomi masyarakat saat ini, sebut dia, masih jauh dari kata membaik setelah dua tahun pandemi Covid 19.
Saat ekonomi mulai membaik, pemerintah justru menaikkan harga BBM yang dinilai mempermainkan masyarakat se Indonesia.
BACA JUGA: Jalan Putus, Tiang Listrik Terancam Tumbang
"Katanya ada subdisi, tapi siapa yang dapat? Pemerintah mau enaknya saja,” kata Nur ketus.
Dirinya mau saja ikut berdemo jika ada aksi menolak penghapusan daya listrik 450 VA.
"Kabari aku kalu ado demo. Nak melok aku, nak ngoceh depan wakil rakyat,” tandasnya.
Sementara itu, Manager PT PLN Baturaja Iswandi tidak berkomentar banyak saat dikonfirmasi mengenai isu penghapusan daya listrik 450 VA.
"Sementara ini, kami (PLN) belum dapat edarannya,” ujar Iswandi singkat.