OKU, OKES.CO.ID - Potensi bencana megathrust di pulau Sumatera sangat besar. Cincin api terdeteksi hingga pulau Jawa dan Sulawesi.
Situasi ini pun menjadi perhatian LPM Sriwijaya di Kabupaten OKU. Organisasi tersebut memberikan pelatihan kepada masyarakat binaannya, untuk penanganan resiko yang ditimbulkan.
"Target kami, wilayah binaan LPK Sriwijaya bisa terbentuk desa/kelurahan tangguh bencana pada 2024,” ujar Ketua LPM Sriwijaya Budianto.
Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana atau PRB, merupakan program yang ditujukan untuk mendukung program BPBD OKU mewujudkan desa/kelurahan tangguh bencana.
BACA JUGA: Bawaslu OKU Siap Gelar Tes Wawancara Calon Anggota Panwascam
Pada pelatihan itu, LPM Sriwijaya mengundang pemateri dari Child Fund Internasional Jakarta Ivan Tigor, serta BPBD OKU.
"Dua pemateri ini mengisi acara selama dua hari. Yakni 18 dan 19 Oktober,” ungkapnya.
Di hari I, ungkap Budi, peserta yang berjumlah 45 orang itu akan menerima paparan materi Ivan Tigor berupa analisa resiko bencana, rencana kontigensi, tim siaga bencana, dan teori simulasi bencana.
"Di hari II, BPBD menyampaikan program BPBD OKU dan PMI OKU,” ulasnya.
BACA JUGA: 3 Kades Petahana di Lengkiti Harus Legowo
Peserta yang terdiri dari perangkat desa dan kelurahan, aktivis serta pemuda ini, nantinya akan menyampaikan hasil pelatihan tersebut ke daerah masing-masing.
"Nanti ditindaklanjuti oleh pemerintah setempat. Karena berkaitan desa kelurahan tangguh bencana,” imbuhnya.
Masalah bencana sudah lama menjadi konsen LPM Sriwijaya. Salah satunya pembagian racun api di Kelurahan Talang Jawa beberapa tahun silam.
Hal itu dilakukan, agar bencana kebakaran di kawasan padat penduduk itu bisa segera teratasi. Tanpa menimbulkan banyak korban.
BACA JUGA: Angka Kecelakaan Meningkat, Operasi Zebra Dimulai