Tujuan Utama Ibadah Zakat

Jumat 14-04-2023,06:43 WIB
Reporter : Ust A Yasin
Editor : Mustofa

Totalitas dalam mencintai akan memunculkan komitmen kuat untuk tidak akan menduakan yang kita cintai. Keterkaitan dengan ke-Esa-an Allah, maka zakat akan semakin menyempurnakan keimanan kita untuk tidak akan menduakan Allah dan menguatkan bahwa Dia lah satu-satunya yak berhak untuk disembah.

 

 قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ  اَللّٰهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ 

 

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia." (QS Al-Ikhlas: 1-4) 

 

Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa semakin tinggi derajat manusia di sisi Allah maka akan semakin besar rasa cinta kepada Allah. Ketika cinta sudah kuat, maka ia akan rela untuk memberikan apa yang dicintainya untuk jalan menuju Allah swt. 

 

Termasuk harta yang merupakan materi paling digandrungi dan dicintai oleh manusia ketika hidup di dunia. Sehingga esensi dari zakat adalah melepaskan hal yang dicintai untuk mengukuhkan ketauhidan kepada Allah swt. 

 

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, 

 

Hakikat zakat kedua menurut Imam al-Ghazali adalah sebagai ikhtiar untuk membersihkan diri dari berbagai sifat negatif khususnya sifat kikir atau pelit. 

 

Sifat buruk ini bisa diobati dengan membiasakan diri membantu orang lain dengan harta yang kita miliki, khususnya melalui zakat. Imam al-Ghazali pun menarasikannya dengan kalimat: “Kecintaan terhadap sesuatu, hanya bisa diobati dengan cara memaksa untuk berpisah darinya, sampai menjadi sebuah kebiasaan.” 

 

Kategori :

Terkait

Jumat 12-05-2023,06:26 WIB

Hakikat Cobaan atau Ujian di Dunia

Jumat 28-04-2023,06:21 WIB

Pentingnya Menjaga Lisan dan Tulisan

Jumat 14-04-2023,06:43 WIB

Tujuan Utama Ibadah Zakat

Jumat 31-03-2023,06:56 WIB

Ramadhan, Beragama, dan Media Sosial

Jumat 24-03-2023,05:24 WIB

Bekal Rohani Pada Ramadhan