BATURAJA-OKES.NEWS, Harga beras, pangan pokok masyarakat alami kenaikan harga di pasaran. Selain kondisi pascapanen, juga pengaruh cuaca.
Beras yang paling murah yang biasanya dijual Rp9.000-an, kini tembus Rp11 ribu.
Salah satu penjual di Baturaja mengeluhkan terkait kenaikan begitu juga dengan kualitas beras yang tersedia saat ini. “beras paling murah Rp 10 ribu. Sekarang sudah Rp11 ribu, tapi kualitasnya jelek," ungkap Mardani.
Kepala Bagian Perekonomian Setda OKU Tommy SH MSi, mengatakan, dari hasil rapat bersama Bulog OKU membahas soal inflasi, terungkap kalau ada kenaikan harga eceran tertinggi beras.
“Tapi kenaikan HET beras tersebut sudah secara nasional,” ujarnya kemarin. Jadi bukan hanya terjadi di Kabupaten OKU.
BACA JUGA:Sempat Pesta Miras sebelum Tombak Sopir Travel di OKU, Uang Rampasan untuk Berfoya-foya
BACA JUGA:Ir Lindawati Terpilih Sebagai Rektor Universitas Baturaja Kedua kalinya
Untuk mengantisipasi itu, Bulog OKU katanya sudah memperbanyak stok beras. “Menghadapi musim kemarau, kami mempersiapkan stok beras.
Termasuk melakukan operasi pasar seperti kecamatan-kecamatan,” jelasnya.
Kepala Cabang Bulog OKU Dr Julkhaidar mengatakan, untuk menekan kenaikan harga beras, pihaknya melaksanakan operasi pasar.
“Bukan hanya OKU, tapi juga di OKU Timur dan OKU Selatan. Sama komoditi daging dan minyak,” jelasnya.
Untuk stok beras, tambah Julkhaidar, kondisinya aman. Sejak Mei 2023 atau pasca masa panen sudah dilakukan penyerapan beras dari petani.
“Jumlah stok beras kami sekitar 3.000 ton,” cetusnya.
BACA JUGA:HEBOH! Tujuh Warga di OKU Selatan jadi Korban Gigitan Anjing Liar, Rabies Mengancam
BACA JUGA:Masyarakat OKU Timur Diimbau Jangan Menimbun BBM