"Keberadaan calon pengantin menjadi semakin strategis karena dapat berkontribusi pada upaya percepatan penurunan stunting," ujar Hasto.
Pada kesempatan yang sama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA menanggapi "Saat ini, Kementerian Agama sedang menggalakan program Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin sebagai amunisi memperkuat ketahanan keluarga untuk mewujudkan ketahanan bangsa", ujar Phil.
Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin (Bimwin Catin) ini tidak hanya menjadi program Kementerian Agama semata, namun menjadi program nasional yang didukung oleh kementerian/lembaga terkait.
Pada tahun 2020 telah ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, dan BKKBN tentang pelaksanaan Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin dalam rangka penguatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Kesepakatan tiga pimpinan kementerian/lembaga ini, juga telah diikuti dengan perjanjian kerjasama oleh unit pelaksana teknis terkait, dalam hal ini telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama antara Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama dengan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan.
Demikian pula, untuk bersama-sama menyiapkan Generasi Berkualitas, Kementerian Agama dan BKKBN secara khusus telah melaunching Aplikasi Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) pada bulan Maret 2022 di D.I. Yogyakarta.
Sementara itu, Bidang Kedokteran dan Kesehatan, Polda Provinsi Sumatera Selatan dr. Syamsul Bahar, M.Kes menyampaikan Polri sudah melakukan program KB Kes yang sudah berlangsung sudah lama sejak jaman ABRI dulu. Lalu terakhir ke program penurunann stunting pun sudah kami lakukan dan menjadi bunda dan bapak asuh anak stunting.
"Sedangkan, untuk catin kami sdh fasilitasi taraf kesehatan dalam persiapan untuk pernikahan. yang kami lakukan screening untuk kesehatan salah satunya deteksi penyakit menular, sampai pemeriksaan organ reproduksi," ujar Syamsul.