BATURAJA-OKES.NEWS, Petani karet di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menjerit. Sebab, harga karet semakin hari terus menurun.
Saat ini, harga karet di Kabupaten OKU kisaran Rp7700 perkilogramnya. Harga tersebut jauh dari normal. Sebab, harga karet dinilai normal jika nominalnya sama dengan harga beras satu kilogram.
“Tidak usah sama dengan harga beras yang saat ini mencapai Rp12.000. Naik menjadi Rp9000 perkilogramnya saja bagi kami sudah lumayan,” kata Elly salahsatu petani karet di Desa Tengku Jaya, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, OKU, Minggu (27/8).
Parahnya lagi lanjut Elly, kondisi batang karet diserang penyakit. Sehingga, hasil panen jauh merosot. Kini dirinya hanya mampu menghasilkan 40 kg getah karet perminggu.
BACA JUGA:Pendapatan Para Pengemudi Ojol Turun, Hingga Tingkah Driver Diberi Bintang, Berikut Faktanya
“Belum lagi saat ini sudah memasuki musim panas. Otomatis, produksi getah karet menurun. Minggu ini saja saya hanya mendapat 40 kg. jadi, pendapatan bersih saya dalam seminggu sudah dibagi dengan pemilik kebun dapat Rp123.300,” urainya.
Dari penghasilan tersebut, lanjut Elly jauh dari cukup. Apalagi, biaya kebutuhan sehari-hari saat ini terus alami kenaikan. “Semua barang-barang naik, sementara penghasilan kami menurun,” ucapnya.
Namun, meski demikian, lanjut Elly para petani terpaksa memilih bertahan untuk tetap menyadap pohon karetnya. Lantaran, jika tidak disadap, pohon karet besar kemungkinan akan mati.
“Karena pohon karet perlu perawatan. Kalau dibiarkan takut mati. Makanya, kami terpaksa masih bertahan untuk menyadap karet,” sambungnya.
Dengan kondisi tersebut, Elly berharap pemerintah atau pihak yang memiliki kebijakan bisa menaikkan harga karet.
“Sehingga, perekonomian petani karet bisa kembali normal. Kami bisa menjalani hidup dengan tenang jika penghasilan mencukupi,” pungkasnya. (ded)
BACA JUGA:Temuan Mobil Damkar di Martapura Terbengkalai, Bupati OKU Timur Beri Tanggapan