Intensitas Kerusuhan Bertambah:
Massa demonstrasi yang mengatasnamakan masyarakat Rempang meningkatkan intensitas aksinya dengan pelemparan botol, batu, kayu, tang besi, dan flare ke arah petugas.
Barisan pendemo berhasil mendobrak masuk kantor BP Batam setelah meruntuhkan pagar.
Kantin kantor dan para pegawai yang sedang makan siang menjadi sasaran lemparan bom molotov.
Pegawai BP Batam yang bekerja di lantai 2 mengalami histeria setelah kaca ruangan mereka kena lemparan batu.
Ada laporan adanya pegawai BP Batam dan anggota kepolisian yang mengalami luka-luka di bagian tubuh.
Upaya Mediasi:
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mencoba melakukan mediasi dengan pendemo dengan memberikan ruang bagi mereka untuk menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat.
Namun, peserta demo merasa tidak puas dengan penjelasan tersebut dan situasi menjadi semakin memanas.
Reaksi Pemerintah:
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait menyayangkan aksi demonstrasi yang berujung rusuh, terlebih banyak masyarakat Rempang yang sebenarnya sudah mendaftar untuk Program Hunian Tetap yang disediakan BP Batam.
Saat berita ini dirilis, pihak berwenang masih melakukan pendataan dan inventarisasi terhadap kerugian, korban luka, dan kerusakan yang terjadi akibat dari aksi demonstrasi tersebut.(*)