3.Kurangi nongkrong atau jajan
Nongkrong atau jajan hanyalah aktivitas yang kurang bermanfaat, aktivitas yang hanya untuk pemenuhan kebutuhan sosial, kebutuhan snapgram dan sejenisnya.
Sebaiknya kegiatan tersebut dikurangi dan jangan terlalu berlebihan, karena kegiatan tersebut hanya membuat kita semakin boros, semakin banyak pengeluaran, yang jika diakumulasi pengeluaran tersebut bisa kita manfaatkan untuk pengembangan diri.
Cobalah pilih cara hang out atau kumpul-kumpul bersama teman dengan cara yang lebih budget friendly, seperti kumpul di rumah, atau picnic bersama di tempat wisata, dan quality time yang seperti itu akan lebih bermakna.
4.Jangan ikut-ikutan atau FOMO
Fomo atau Fear of Missing Out adalah suatu kondisi dimana kita takut ketinggalan akan sesuatu yang baru, yang popular, atau sebuah trend yang sedang berlangsung.
Biasanya kita akan dicap sebagai orang yang ‘kudet’ kurang update, ketinggalan zaman ataupun tidak gaul, jika kita tidak ikut-ikutan.
Hal tersebut sebenarnya hanyalah menghabiskan energi dan biaya yang lebih besar untuk dipenuhi. Sebaiknya kita bersikap tidak peduli pada pendapat orang lain yang tidak bisa berkontribusi apapun untuk perkembangan dirimu.
Kita cukup mengetahui perkembangan teknologi terbaru, tren terbaru, dan lain sebagainya, namun tidak untuk selalu diikuti jika itu bukan benar-benar yang kita butuhkan.
BACA JUGA:Musim Paceklik Ratusan Warga di Muara Dua Menerima Bantuan Beras
Jangan menuruti ego atau gengsi dan sebagainya, karena tidak akan pernah berakhir.
Kamu tidak membutuhkan validasi dari siapapun, karena valuemu, nilai mu bukan ditentukan dari barang-barang baru yang kamu miliki, bukan dari tempat-tempat hits yang kamu kunjungi, tapi value mu terlihat dari bagaimana kamu ingin merubah pribadimu, hidupmu, dirimu menjadi versi terbaik. Sehingga orang lain pun dapat merasakan manfaat dari perubahan atau perkembangan dirimu yang lebih baik itu.*