MARTAPURA- OKES.NEWS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur terus melakukan perhatian serius terhadap sektor pertanian.
Berbagai inovasi terus dilakukan demi bisa meningkatkan kesejahteraan terhadap para petani di Kabupaten OKU Timur.
Kali ini, Pemkab OKU Timur melalui Dinas Pertanian dan Perhiptani menerapkan teknik sistem budidaya salin ibu (Salibu).
Teknik Salibu ini akan diterapkan ditanaman padi di OKU Timur, khususnya disawah irigasi teknis. Di mana diketahui mayoritas sawah di Belitang pengairanya menggunakan irigasi teknis.
Sistem Salibu sendiri menggunakan batang padi atau ubinan yang sudah dipanen dimanfaatkan kembali, yang selama ini dibiarkan saja pasca panen oleh petani
BACA JUGA:Acura Performance EV Concept: Honda Akhirnya Serius di Dunia Kendaraan Listrik
BACA JUGA:Motorola Moto G45 5G Siap Meluncur Berikut Bocoran Spesifikasi dan Desain
Sistem Salibu ini nantinya, batang padi akan dipotong 5 cm dari tanah dengan menggunakan arit atau benda yang tajam, agar batangnya tidak rusak. Setelah itu baru dialiri air setinggi 2 sampai 3 cm air.
Setelah tanaman usia 5 sampai 7 hari, baru dilakukan pemupukan. Namun tanaman padi sistem Salibu ini harus dipagar pakai mursa atau waring agar tidak diganggu hewan seperti bebek ataupun ayam.
Keuntungan menggunakan sistem Salibu, petani tidak mesti repot-repot lagi untuk membeli bibit dan menyemainya. Petani tidak lagi mengelola tanah. Sistem tanam masih dilokasi yang sama.
Dengan metode ini yang paling diuntungkan adalah petani secara pengeluaran untuk menanam bisa menghemat pengeluaran sampai 30 persen dibandingkan metode pananaman biasa.
"Yang paling penting 2 bulan bisa panen, nanti hasilnya kita usahakan atau maksimalkan panenya sama dengan yang tanaman padi konvensional. Targetnya di OKU Timur nantinya bisa panen setahun itu 4 kali," kata Ketua Perhiptani Kabupaten OKU Timur, Andri Irawan MSi.
BACA JUGA:Perdana di Sumsel, Pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD OKU 2024-2029 Dilaksanakan
BACA JUGA:OJK Tegas Awasi Fintech, Jumlah Pinjol Legal Menurun Jadi 98
Teknik Salibu ini sendiri baru pertama dikembangkan di OKU Timur."Selama ini petani tahu teknik salibu ini, namun tidak secara teknis dalam pengelolaanya," papar Andri menerangkan.